Monday, January 24, 2011

Bruce Dickinson, Rocker yang Gila Terbang

BRUCE DICKINSON (foto: rockcircus)
ROCKER atau pilot? Tak hanya dua profesi itu. Bruce Dickinson juga mendalami olahraga anggar dan tulis-menulis. Ya, Dickinson, vokalis kelompok musik heavy metal Iron Maiden, yang akan tampil di Jakarta dan Bali pada 17 dan 20 Februari ini, memang sosok penuh bakat.

Dickinson, 52 tahun, bahkan telah mempelajari anggar saat masih berusia 13 tahun. Sementara, banyak orang baru ngeh, bahwa dia juga pandai menulis saat menerbitkan sekuel  Lord Iffy Boatrace dan The Missionary Position di  tahun 1990 dan 1992, yang terjual sekitar 30 ribu kopi.

Tapi, Dickinson adalah vokalis Maiden, band yang pernah begitu merajai  pelataran rock dunia di era 1980-an.  Tapi, Dickinson juga seorang pilot profesional yang telah memiliki lisensi terbang sejak tahun 1990-an dan sejak tahun 2007, bekerja di perusahaan penerbangan Astraeus, sebagai managing director dan kapten. Dickinson  biasa menerbangkan pesawat Boeing 757. Jadi, sebut saja dia rocker yang gila terbang. Atau, pilot yang ngerock?

Di Astraeus, Dickinson bertugas menerbangkan pesawat komersil Boeing 757 dari Inggris Raya dengan tujuan Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Namun, Dickinson juga punya pengalaman terbang ke wilayah konflik. Ya, pada tahun 2007, dia pernah ditugaskan mengangkut sekitar 200 warga Inggris Raya dari Lebanon saat terjadi konflik.

Dickinson juga punya pengalaman lain, saat menerbangkan klub sepak bola Skotlandia, Rangers FC, ke Israel saat bertanding di Piala UEFA lawan Hapoel Tel Aviv. Klub elite Inggris, Liverpool, juga pernahdia terbangkan saat duel lawan Napoli di Italia, Oktober 2010 lalu.

Sementara untuk grupnya, Dickinson mulai menjadi pilot bagi rekan-rekannya saat tur  dunia Somewhere Back in Time pada tahun 2008-09. Ketika itu, menggunakan pesawat khusus yang diberi nama “Ed Force One”, mereka menjelajah 20 kota di 13 negara dengan Dickinson sebagai pilot dan vokalisnya!

Untuk tur di Indonesia, yang punya title “The Final Frontier World Tour 2011″, Dickinson kabarnya juga menerbangkan sendiri pesawat Iron Maiden, yang konon akan mendarat di Halim Perdana Kusuma.

Rombongan Iron Maiden kabarnya berkekuatan 70 orang plus barang bawaan tak kurang dari 20 ton!
Dickinson memang bukan hanya sosok vokalis yang punya suara dan aksi panggung ciamik. Karisma dia, di panggung dan kehidupan sehari-hari pun amat melekat di kalangan penggemar Iron Maiden. Tak heran, banyak penggemar kehilangan, saat Dickinson mundur dari Iron Maiden pada tahun 1993 untuk fokus di solo albumnya.

Kehadiran Blaze Bayley, sebagai vokalis pengganti, dianggap jauh dari harapan. Karakter vokal Bayley yang berbeda dianggap telah membunuh nyawa lagu-lagu Iron Maiden. Maka itu, kembalinya Dickinson sebagai vokalis utama grup ini pada tahun 1999 bersama gitaris Adrian Smith yang sempat mundur pada tahun 1990, disambut gegap gempita.

 Bruce (tengah) dalam aksi panggungnya yang energik  (foto: dailymail/reuters)
Dickinson sendiri pertama kali bergabung dengan Maiden pada tahun 1981 menggantikan vokalisnya sebelumnya, Paul Di’Anno, yang kerap bermasalah dengan alkohol. Hebatnya, album pertama Maiden bersama Dickinson, di tahun 1982, The Number of the Beast, langsung membawa Maiden menjulang.

Mereka pun mulai diperhitungkan sebagai salah satu band terbesar masa itu. Terutama usai merilis album  Piece of Mind dan Powerslave di tahun 1983 dan 1984. Lagu-lagu yang terdapat di dua album tersebut, seperti “Aces High, “2 Minutes to Midnight”, Powerslave”, “Where Eagles Dare”, “Flight of Icarus”, termasuk lagu favorit saya, “The Trooper”, menjadi lagu wajib dengar di kalangan metal head ketika itu.

Kejayaan Maiden bersama Dickinson pun tak luntur ditelan zaman, meski belakangan muncul grup-grup baru dengan jenis musik yang beragam. Buktinya, Agustus tahun lalu, Maiden merilis album terbaru mereka, “The Final Frontier“.

Gaya mereka pun masih sama. Musik Maiden  pun tak jauh berbeda dengan yang mereka mainkan di tahun 1980-an. Masih menderu-deru, dengan gebukan drum Nicko McBrain yang berbalut cabikan bass apik dari Steve Harris. Sementara vokal Dickinson, seperti biasa, melengking mengikuti rangungan gitar Janick Gers, Adrian Smith, dan Dave Murray.
Salam Maiden




Diskografi Iron Maiden
* Iron Maiden (1980)
* Killers (1981)
* The Number of the Beast (1982)
* Piece of Mind (1983)
* Powerslave (1984)
* Somewhere in Time (1986)
* Seventh Son of a Seventh Son (1988)
* No Prayer for the Dying (1990)
* Fear of the Dark (1992)
* The X Factor (1995)
* Virtual XI (1998)
* Brave New World (2000)
* Dance of Death (2003)
* A Matter of Life and Death (2006)
* The Final Frontier (2010)
Album Solo Dickinson Dickinson
* 1990: Tattooed Millionaire
* 1994: Balls to Picasso
* 1996: Skunkworks
* 1997: Accident of Birth
* 1998: The Chemical Wedding
* 2005: Tyranny of Souls

1 comment: