QUEEN: John Deacon (bass), Brian May (gitar), Roger Taylor (drum), Freddie Mercury (vokal): foto: wallpapperscraft |
DUA ribu sebelas, seperti jadi
tahun yang istimewa bagi Queen. Pasalnya, tahun ini, kelompok musik legendaris
asal London, Inggris itu, genap berusia 40 tahun! Sebuah pencapaian yang luar
biasa untuk grup yang awalnya digawangi Brian May (gitar, kibor, vokal), John
Deacon (bass), Roger Taylor (drum, vokal), serta mendiang Freddie Mercury
(vokal utama, piano) itu.
Maka itu, perayaannya pun harus
spesial. Manajemen Queen, misalnya, telah merancang sebuah hajatan eksebisi
besar-besaran dengan tajuk “Stormtroopers in
Stilettos,” yang
akan digelar di Trumans Brewery, 25 Februari hingga 12 Maret mendatang.
Dalam eksebisi ini akan
dipamerkan semua hal tentang Queen yang akan diterjemahkan dalam bentuk audio
dan visual. Mulai perjalanan mereka, foto-foto, konser-konser fenomenal, serta
berbagai memorabilia, sehingga penggemar bisa merasa lebih dekat dengan grup
yang telah menggelar lebih dari 700 konser ini.
Selain itu, telah pula
disiapkan sebuah film dokumenter yang digarap BBC TV, tentang Queen. Di
antaranya wawancara eksklusif dengan Brian May dan Roger Taylor. Tak hanya itu,
sebuah film bergaya Hollywood juga akan digarap khusus menceritakan perjalanan
Queen yang akan dibintangi Sascha Baron Cohen, sebagai Freddie Mercury.
FREDDIE MERCURY (foto: freddymercury.com) |
Dan, yang paling fenomenal
adalah pindahnya Queen dari perusahaan rekaman EMI yang telah menaungi mereka
sejak album pertama, ke Island Records anak perusahaan Universal Music dengan
nilai kontrak jutaan pound! Rencananya, dalam rangka merayakan 40 tahun ulang
tahun mereka, Queen dan Island Records akan meremaster dan mengedarkan
kembali-dengan tambahan beberapa lagu baru-15 album Queen. Mulai Maret ini,
kabarnya, lima album awal Queen: “Queen,” “Queen
II,” “Sheer Heart Attack,” “A Night At The Opera”, dan “A Day At The Races” telah siap dirilis kembali.
Queen hingga kini memang
tetap eksis meski hanya tinggal digawangi May dan Taylor. Sebagai band
legenda, penggemar mereka memang tak pernah rela melupakannya. Bahkan, dari
tahun ke tahun, jumlahnya semakin bertambah.
Nama Queen sendiri
benar-benar mencapai puncaknya usai merilis A Night at The
Opera yang merupakan
album keempat mereka, di than 1975. Tiga lagu di album ini: “You’re My Best Friend”, “Love of My Life”, dan “Bohemian Rhapsody” benar-benar
menjadi hits dunia. Bahkan, lagu “Bohemian Rhapsody” sempat
masuk ke dalam Guinness Book of Records di tahun 2002, sebagai lagu Inggris
terbaik sepanjang masa.
Setelah itu, nama Queen
mulai merajai pentas musik dunia. Lagu-lagu mereka pun selalu menjadi hits.
Sebut saja “I Want to Break
Free”, “Crazy Little Thing Called Love”, “Play the Game”, atau “I Want to Ride My Bicycle”. Salah satu yang paling fenomenal tentu
saja “We are The Champions” yang terdapat dalam album News of The World, tahun
1977. Lagu ini bahkan sempat dinobatkan sebagai lagu resmi Piala Dunia 1994 di
Amerika Serikat.
Queen juga menjadi
inspirasi besar band-band rock setelah mereka. Sebut saja Def Leppard,
Dream Theater, Extreme, Styx, Queensryche, Radiohead, Trivium, Nirvana,
termasuk band-band dari genre thrash metal, seperti Anthrax dan Metallica.
Terakhir, penyanyi wanita
Lady Gaga juga mengklaim musiknya sangat terinspirasi dari Queen. Termasuk nama
panggungnya, yang diambil dari lagu Queen “Radio Gaga” dari album The Works di tahun 1984.
BRIAN MAY (foto: galleryhip) |
Awalnya, banyak orang
menyebut musik Queen beraliran progressive rock, dengan paduan gospel,
elektrik, dan funk. Ada juga yang menyebut mereka sebagai perintis aliran pop
rock, hard rock, glam rock, atau heavy metal. Namun, gitaris metal asal
Swedia, Yngwie Malmsteen, menyebut musik Queen sebagai neo-classical
metal.
Band-band tribute untuk Queen juga menjamur di mana-mana.
Yang paling terkenal adalah Killer Queen, yang juga berasal dari Inggris.
Killer Queen bahkan sudah menggelar konser di berbagai negara-termasuk di
Indonesia- tentunya dengan membawakan lagu-lagu Queen. Sementara, di Indonesia
sendiri, ada Second Born, band yang sudah sejak tahun 1990-an mengklaim diri
sebagai band tribute untuk Queen.
Dalam perjalanannya, Queen sempat goyah saat Freddie Mercury meninggal lantaran virus AIDS pada tahun 1991. Mereka memang sempat merilis album “Made in Haeven” dengan vokal Freddie yang direkam sebelum wafat. Namun, album ini menjadi album studio terakhir mereka, menyusul mundurnya John Deacon pada tahun 1997.
Pada tahun 2004, May, kini
63 tahun dan Roger (61 tahun) kembali muncul dengan menggandeng Paul Rodgers,
mantan vokalis Bad Company sebagai penyanyi mereka. Namun, sejak awal, May dan
Roger menegaskan bahwa kehadiran Rodgers bukan untuk menggantikan Freddie. Maka
itu, mereka pun mengggunakan nama “Queen + Paul Rodgers”.
Proyek ini sempat menggelar
tur keliling Eropa pada periode 2005-2006. Mereka juga sempat merilis album
studio pada tahun 2008 dengan judul The Cosmos Rocks,
sebelum menyatakan bubar pada Mei 2009. Kini, menarik ditunggu bagaimana kiprah
May dan Roger selanjutnya.
Salam
Queen
Refrensi:
Wikipedia, queenonline
Diskografi Queen
* Queen (1973)
* Queen II (1974)
* Sheer Heart Attack (1974)
* A Night at the Opera (1975)
* A Day at the Races (1976)
* News of the World (1977)
* Jazz (1978)
* The Game (1980)
* Hot Space (1982)
* The Works (1984)
* A Kind of Magic (1986)
* The Miracle (1989)
* Innuendo (1991)
* Made in Heaven (1995)
* Queen (1973)
* Queen II (1974)
* Sheer Heart Attack (1974)
* A Night at the Opera (1975)
* A Day at the Races (1976)
* News of the World (1977)
* Jazz (1978)
* The Game (1980)
* Hot Space (1982)
* The Works (1984)
* A Kind of Magic (1986)
* The Miracle (1989)
* Innuendo (1991)
* Made in Heaven (1995)
No comments:
Post a Comment