Sunday, August 30, 2015

Mimpi Ibra dan Hasrat Pulang Kampung

ZLATAN IBRAHIMOVIC (foto: totaldutchfootball)
MIMPI itu terus didekap erat Zlatan Ibrahimovic.  Mimpi yang dirajut sejak mengawali karier di sepak bola profesional yang dia awali sejak tahun 1999 bersama Malmoe FF, klub asal kampung halamannya, Swedia.

Setiap musim baru, mimpi itu selalu dia upgrade”, tentu dengan skala motivasi dan usaha tertentu. Namun, namanya mimpi, hasrat untuk menjadi juara Liga Champions, hingga kini belum juga mampu diwujudkan Ibrahimovic. 
Kutukan? Orang bilang begitu. Pasalnya, untuk level klub, sudah begitu banyak gelar liga dia torehkan.

Ibra memang selalu mampu membawa klubnya jadi kampiun di liga domestik. Bersama Ajax Amsterdam di Belanda, usai hengkang dari Malmoe pada 2001, Ibrahimovic jadi juara Eredivisie 2001/02 dan 2003/04. Kemudian, prestasi serupa dia torehkan bersama Juventus di Italia, sebelum gelar itu dicabut kareka skandal Calciopoli.

Setelah Juventus, Ibrahimovic lalu pindah ke  FC Internationale pada 2006. Hebatnya, tiga musim berturut-turut, “I Nerazzurri” dia bawa meraih scudetto. Dari Italia, Ibrahimovic menyeberang ke Spanyol dan langsung sukses membawa Barcelona menjuarai La Liga 2009/10. Pun ketika dia kembali ke Italia, dan berlabuh di AC Milan. Gelar scudetto kembali dia raih bersama rival sekota Inter itu.

Kini, tiga musim terakhir, Ibrahimovic membela klub Prancis, Paris Saint Germain (PSG). Dan, dalam tiga musim berturut-turut itu pula, “Les Parisiens” merajai Ligue 1, kompetisi level tertinggi di “Negeri Napoleon”.

Tapi, ya itu tadi. Sihir Ibrahimovic begitu saja meredup saat kita bicara level Liga Champions, ajang antarklub paling akbar di Eropa. Perjuangan Ibrahimovic selalu berujung kegagalan.Sejauh ini, prestasi terbaiknya di ajang ini adalah saat membawa Barcelona ke semifinal musim 2009/10.

Bahkan, beberapa kali, Ibra “dikecoh” peruntungan di Liga Champions.
Pada musim 2009/10, saat dia memutuskan hengkang dari Inter ke Barcelona, justru Inter tampil menjadi juara Liga Champions.  Begitu juga saat Ibra pergi dari Barcelona ke Milan pada musim 2010/11. Di ujung musim, malah Barcelona yang jadi juara Eropa.

Fakta-fakta ini pula yang membuat orang menyebut Ibra seperti terkena kutukan di Liga Champions. Atau tepatnya, Ibra tak punya peruntungan bagus di ajang ini. Terakhir, musim lalu, Ibra hanya mampu mengantar PSG ke perempat final, usai disingkirkan Barcelona dengan agregat 1-5.

Saat diperkenalkan sebagai pemain baru
Barcelona (foto: bbc)
Kembali ke Malmoe
Musim ini, mimpi itu kembali dirajut Ibra. Tapi, ada yang spesial, karena PSG berada satu grup dengan Malmoe, selain Real Madrid dan Shakhtar Donetsk di Grup A. Artinya, Ibra harus dua kali berhadapan langsung dengan klub yang yang membesarkannya

Ibra sendiri mengaku sangat antusias, terutama saat PSG tampil kandang di Stadion Swedbank, yang pernah begitu akrab dengan dirinya. Hasratnya untuk pulang kampung  pun kian menggebu.

Memang, sehari sebelum undian fase grup ini, Ibra sempat yang mengucapkan selamat kepada Malmoe yang berhasil lolos ke fase grup lewat akun Twitter-nya yang memiliki lebih dari 3 juta followers . Ibra juga menyebut, “Suatu hari nanti, saya berharap bisa merasakan pengalaman bermain di Liga Champions di rumput lapangan Malmoe.” Dan, hasrat Ibra jadi kenyataan.
Banyak orang percaya, musim ini, ambisi Ibra semakin menggebu untuk jadi juara Liga Champions. Dia juga diyakini akan habis-habisan setiap PSG mentas di ajang ini. Pasalnya, di usianya yang sudah 33 tahun, sulit bagi Ibra berharap musim depan kembali mendapat kesempatan yang sama.
Apalagi, musim ini merupakan musim terakhirnya bersama PSG. Tentu, akan menjadi kado yang teramat istimewa jika nantinya Ibra pergi dengan meninggalkan piala Liga Champions di lemari trofi markas klub “Les Parisiens”.

Pribadi Pejuang
Ibra sendiri sudah lama dikenal sebagai pribadi yang determinan, yang selalu berjuang habis-habisan dengan apa yang dia inginkan. Di lapangan dia terkenal ulet dan tak kenal menyerah.   
Ibra punya mental luar biasa. Mungkin karena dia sudah terbiasa menghadapi begitu banyak masalahnya sepanjang hidupnya, sejak kecil.

Bahkan, Ibra sudah merasakan kerasnya hidup sejak berusia dua tahun, sejak ibunya yang keturunan Kroasia dan ayahnya yang berdarah Bosnia bercerai. Bersama saudara-saudaranya Ibra lalu tinggal di perkampungan kaum imigran di Rosengard,  sebuah kawasan bronx terkenal di Malmoe.

Bersama Ajax (foto: pinterest
Untung, Ibra tak terjebak dengan kehidupan keras di sana. Meski sempat terlibat tindak kriminal karena mencuri sepeda tetangga, dia akhirnya bisa lepas dari “dunia keras” dengan mengerahkan semua tenaga dan konsentrasinya ke lapangan hijau. Ibra juga sempat mendalami olahraga taekwondo.

David Lagercrantz, penulis biografi Ibra, “I Am Zlatan”, menyebut betapa Ibra, yang beristrikan Helena Seger ini memiliki tekad dan determinasi yang luar biasa dalam hidupnya. “Jelas, dia sosok pekerja keras, tak kenal menyerah,” ujar Lagercrantz. “Tidak heran jika sekarang dia menjadi pemain hebat.”

Tapi, apakah itu semua akan mampu mengantar Ibra menjadi juara Liga Champions? O, ya, Ibra juga memiliki rekan-rekan hebat di PSG. Tapi, sekali lagi, apakah itu semua cukup untuk mematahkan ”kutukan Liga Champions” yang selama ini membebatnya?*

Tulisan ini dimuat di Harian TopSkor Edisi Sabtu-Minggu 29-30 Agustus 2015

Monday, August 17, 2015

Long Live Rock Hits, Never Ending Rock n Roll.....



Keluarga Besar Rock Hits
AHH... sudah lama sebenarnya gue pengen nulis buat grup super keren ini. Rock Hits namanya. Ini adalah grup Facebook turunan dari Brur & Zus, yang sempat jadi fenomena dengan nama lama, Hits From The 80s & 90s.

Nicko Krisna, sang founder, tahu betul betapa generasi  1980-1990-an sama sekali tak bisa dilepaskan dengan yang namanya rock n roll. Mungkin memang sudah “takdir” kita.. ha, ha, ha.... Rock n roll memang sudah dari dahulu ada, bahkan sebelum generasi ini lahir. Benar gak?  God gave rock and roll to you....Put it in the soul of everyone...” begitu kata KISS.

Maka itu, sekitar setahun yang lalu, grup ini pun resmi di-launching. "Semua tentang Rock, dari pertama kali muncul di muka bumi, hingga gemanya di hari ini, esok, dan masa mendatang" begitu deskripsi yang dicantumkan tim admin di “pintu depan” grup kece ini. Dahsyaatt...

Terbukti, grup ini pun langsung hidup, dinamis, terus bergerak, menandakan rock n roll yang memang  tak pernah mati. Para member tak cuma mem-posting lagu-lagu rock beragam genre kesukaan mereka dan saling berkomen kosong.

Tapi, kerap terjadi diskusi-diskusi hangat dan seru tentang musik rock itu sendiri. Wawasan masing-masing member pun makin luas. Hubungan pertemanan kami kian rekat. Kawan pun bertambah. Kini, Rock Hits tidak hanya hidup di dunia maya, melainkan juga dunia nyata. Persahabatan kami tulus tanpa modus. Hehehehe..

NICKO KRISNA-CLARA SP
Nah, Sabtu (15/8), Rock Hits menggelar gathering. Ini bukan yang pertama, melainkan yang ketiga. Hebatnya, gathering kedua digelar hanya berselang seminggu sebelumnya. Luar biasa ini grup, dalam seminggu menggelar dua gathering di tempat yang berbeda. Dan, hasilnya...sama pecahnya! Gimana gak pecah, karena semua yang datang, pengisi acara, admin, semuanya ikut berpartisipasi aktif. Sesuai dengan temanya, “member to member”.

Kami berkumpul, saling bertanya kabar, bersenda gurau, dan tentu saja berusaha saling lebih mengenal, karena banyak di antara kami, sebelumnya hanya mengenal lewat akun-akun Facebook. Wah, seru pokoknya......it was a party! A Rock n roll party.

Kebetulan di gathering ketiga ini, band ogut, Mawar Berduri, yang personelnya semuanya merupakan member Rock Hits (satu lagi kehebatan Rock Hits bisa melahirkan band..ha, ha, ha) ikutan tampil. Cuma buat senang-senang aja, tapi kami tetap berusaha memberikan yang terbaik. Tentu, begitu juga dengan performer lainnya.

Bagi gue pribadi, ini kesempatan yang luar biasa. Bisa kembali berdiri di atas panggung, menyandang bass, disaksikan banyak orang, sungguh satu hal yang gak pernah gue bayangkan sebelumnya. Mimpi pun enggak. Beneran.... Bayangin, terakhir kali, ogut manggung, bersama “band serius” gue di awal tahun 1997! Di acara New Years Eve.  

ROCK REUNION
Panas Sejak Awal
Acara malam itu digelar di Grand Charly, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Tanpa banyak ba, bi, bu, Nicko yang juga berlaku sebagai host bersama Clara Sofiana Primartuti, langsung membuka gig malam itu dengan penampilan Rock Reunion sekitar pukul 19.30 WIB.

Ini band asik banget, berkelas broo... Gitarisnya, Josef Yuyu Roestam, cool banget mainnya. Sang vokalis juga sangat komunikatif dengan gayanya yang khas. Lagu-lagu rock hits era 1980-1990-an pun digeber.

Mulai “Here I Go Again” (Whitesnake), “Hard to Handle” (Black Crowes), hingga “Are You Gonna Go My Way” (Lenny Kravitz) plus nomor lawas dari The Beatles dan Jimi Hendrix mereka bawakan dengan rapi.

Rock Reunion juga menggeber lagu Deep Purple, “Burn” di ujung penampilan mereka. Wah.... itu salah satu lagu favorit ogut sepanjang zaman. Adrenalin pun mulai naik, begitu juga dengan member lainnya.

Band kedua, Morning Casablanca juga tidak kalah asik. Memainkan lagu-lagu Nirvana, band yang dimotori Dziki Achmad Dzikrillah ini makin menaikkan adrenalin pengunjung. Morning Casablanca juga dibantu Elfian Widy Prihatna, yang di gathering sebelumnya tampil bersama The Kulums.

Wueedann gaya panggungnya ini orang. Di tengah gig, doi sempat turun dari stage, tiduran di lantai sambil main gitar. Alhasil, suasana pun makin panas. Apalagi lagu-lagu yang dimainkan juga termasuk yang cukup familiar. Model “Smells Like Teen Spirit”, “Lithium”, “Sliver” dan lainnya.

MORNING CASABLANCA
Penampilan Morning Casablanca juga dipungkasi aksi gila-gilaan sang bassist Yudo Irawan Tahesa. Tiba-tiba saja doi melepas selempang bassnya, menanggalkan gitar empat senar itu, menyambar mikrofon, dan menjelma menjadi seorang vokalis. Sadisss....

Nah, band gue, Mawar Berduri, yang beranggotakan  Satia Adhi Pradana (drum), Charles Alphares (gitar), Roy Aritonang (gitar), dan Joe Tobing (vokal), serta gue (bass), tampil di sesi ketiga. 

Sempat nervous juga di awal-awal, karena kami udah lama banget gak manggung. Apalagi, saat kami main, master bass, Wisnu Whardana, nongkrong tepat di bibir panggung...ha,ha,ha.... Kenal Mas Wisnu dong? Bandnya, Romantic Warriors juga tampil di gathering kedua. Tapi, demi Rock Hits, kami pun siap tempur. “Show Must Go On” kata Queen.

Total lima lagu kami mainkan: “I’ll Cry For You” (Europe), “Summer 69” (Bryan Adams), “Every Rose Has Its Thorn” (Poison), “Sweet Emotion” (Aerosmith), dan “Malam Ini” (Power Slaves). Kami juga sempat menyelipkan lagu “Kebyar Kebyar” karya almarhum Gombloh, untuk memperingati hari kemerdekaan negeri ini. Ini ide dari Wiedherry Nugroho. Sok nasionalis nih....ceritanya..he, he, he... 

Dan, alhamdulillah...respons teman-teman member sih kayaknya lumayan..ha, ha..ha..ha.. Paling tidak, gue dapat pujian dari istri tercinta, yang ikut hadir di Grand Charly. Thanks for the support my lady... wuhuuu....

MAWAR BERDURI
Oya hampir lupa, kami juga mendapat gues star dadakan. Di ujung lagu “Every Rose Has Its Thorn”, mbak Seus Eky naik ke atas panggung, dan bernyanyi bersama Joe! You ruoock mbak Eky!

Ada sedikit gimmick kami hadirkan malam itu. Di lagu “Malam Ini” yang merupakan nomor pamungkas Mawar Berduri, kami juga menampilkan slide foto-foto yang memperlihatkan betapa hangatnya persahabatan yang terjadi di antara sesama member Rock Hits.

Ini idenya Satia. Tujuannya, ya itu tadi, karena ini acara member to member, kami ingin melibatkan semua member, sehingga bisa semakin mengeratkan persahabatan kita semua.
“Mawar Berduri ini bukan apa-apa tanpa teman-teman yang lain. Karena mereka juga kita bisa bikin band ini. Kita main untuk mereka,” ujar Satia, bijak. “Kita adalah mereka. Mereka adalah kita.”

Bukan hanya slide, Satia, dibantu Cilegowo Woweko, juga secara khusus membuat konsep kampanye “MB”, sejak sekitar sepekan sebelum acara. Sebab, sekali lagi, kami ingin semua member merasa dilibatkan dalam acara ini. 

Maka itu, Cilegowo pun bisa dibilang merupakan Mawar Berduri keenam. Begitu juga dengan Ical Cadix Tiga Belas, Nenny Mike, dan Natalia Nurika, yang juga sangat membantu proses kreatif Mawar Berduri menuju “Hari H”. 

Dukungan Abroaders
Dan, betul kata Satia. Teman-teman, para member begitu antusias menyambut ide kami. Buktinya, ketika kami meminta kesediaan mereka untuk membuat video testimoni tentang acara Rock Hits Gathering, mereka sangat mensupport. Untuk yang satu ini, kami berterima kasih khusus kepada member-member di luar negeri. Mereka: Yanti Niels Lubis (Belanda), Patrisia Rabot (Prancis), Novianti Supriyadi (Italia), dan Nona Nessa (Swiss), bahkan dengan tulus memberikan ucapan dan dukungan untuk penampilan kami. 

Begitu juga dengan Roni Skolnick Peterson (Batam), Ashbar Khairiy (Makassar), Alexander Dabukke (Jambi), dan Wiedherry Nugroho yang sedang berada di luar kota. Bahkan, Mawar Berduri mendapat kehormatan karena ada beberapa teman yang datang secara khusus untuk melihat kami main. Wah, ini pasti korban kampanyenya Satia-Cile nih. He, he, he...

Bang Henry, gitaris Sacred of Midnight (SOM), grup yang khusus meng-cover lagu-lagu Judas Priest bahkan datang langsung dari Bogor. Begitu juga dengan Rahadian Sulaiman, drummer I SKIP, grup yang kerap memainkan lagu-lagu Lenny Kravitz. I SKIP pernah tampil juga di acara Rock Hits.

Satu lagi tamu kehormatan Mawar Berduri malam itu adalah Rama Ibud Jaya, drummer ganteng yang punya pengetahuan musik, terutama jazz rock dan progressif yang super sekali.
Sore sebelum acara, doi sempat komentar di status Facebook ogut, yang menginformasikan tentang acara ini. “Jam berapa manggungnya?” begitu komentar doi. Gak nyangka nyampe juga dia ke Grand Charly bersama istri tercinta. Thanks broo....

Ya, dukungan mereka, begitu juga dengan member-member yang hadir di Grand Charly sangat berarti bagi kami. Sumpe deh....

Selapas kami main, tampillah Abidirt, yang dimotori gitaris Ardian, yang juga merupakan admin Rock Hits. Siapa yang gak kenal Ardian? Ardian Shinning Wave, tepatnya.  Shinning Wave itu nama band lainnya selain Abidirt.

Di gathering sebelumnya, doi juga sempat membantu The Kulums, band beraliran punk rock yang digawangi Cnoe Herlambang (drum), Denny Harsono (bass), Elfian (gitar), dan Anes Cartney Kellen (vokal).

Eh, udah tau belum singkatan The Kulums? Kuda lumping! Hahahahahaha...itu sebutan kita-kita untuk kita-kita sendiri hahahaa... termasuk dua biangnya: Muhammad Taufik dan Dwi Agri. Eh, Admin Dewi S Sari dan Herlina Sb, termasuk juga gak yaa? Ha,ha,ha,....

Seperti biasa, sesuai spesialisasi mereka, Abidirt yang juga diperkuat Abu Asma (gitar/vokal), Ahmad (bass), dan Ajoe (drum), memainkan lagu-lagu Megadeth. Nomor-nomor cepat seperti “Tornado of Souls”, “This Was My Life” “Trust, Holly War, “Ashes in Your Mouth”, serta “Five Magics” pun digeber dan membuat suasana panas lagi. 


ABIDIRT-HUT ARDIAN
HUT Admin
Tapi, ada yang spesial di gig Abidirt kali ini. Sehari sebelumnya, Ardian berulang tahun, sehingga di tengah gig, doi pun dapat kejutan berupa kue tart yang memang sudah disiapkan panitia.

Jadilah, kami semua merayakan hari jadi Ardian di atas panggung, sambil mendoakan yang terbaik untuk ayah dua anak ini. “Seumur-umur belum pernah ulang tahun dirayain semetal ini... dan rasanya memukau bener. Punya sobat2 baru dan sobat lama yg bisa gabung dalam atmosfir yg sama....” begitu dia menulis di status Facebook-nya, usai acara. Kayaknya terharu nih..ha, ha, ha....

Abidirt bukan satu-satunya band metal yang tampil malam itu. Sebab, begitu mereka turun, panggung langsung dipanaskan lagi oleh penampilan Tribal Tone. Ini band keren. Bener. Mereka membawakan lagu-lagu Sepultura dengan begitu rapi.

Dengan formasi dua gitar, mereka menggeber altar dengan begitu bersemangat. Salut berat untuk Tribal Tone. Oiya, mereka juga sempat tampil di gathering Rock Hits sebelumya.

Dan, akhirnya, sebagai penutup, tampillah FLIM, band spesialis membawakan lagu-lagu Iron Maiden. Malam itu, FLIM memang tampil tidak full. Sang bassist, Bram berhalangan, sehingga tempatnya digantikan Andy Seven. Namun, penampilan Andy juga tak kalah garang. Dia bahkan sudah terlihat sangat padu dengan Eanggy dan Nicko (gitar) serta Agung (drum). Wajar, karena Andy memang sudah terbiasa membawakan lagu-lagu Maiden, dengan bandnya, The Airens.

Seperti biasa, penampilan FLIM selalu memukau. Sang vokalis, Tito Trisetiayoga tampil begitu total, energik, dan ekspresif. Benderanya pun tidak ketinggalan . Ini membuat tensi panggung tetap terjaga, panas! Beberapa member bahkan ikutan berhead banging di bibir panggung dengan puncaknya aksi “keren dan heboh” dari Muhammad Taufik (kuda lumping lagi...)

FLIM
Berturut-turut hits-hits Maiden, seperti  “Moonchild”, “Aces High”,  “Can I Play With Madness”, “Wasted Years”, “Children of The Damnes”, hingga “The Troopers” pun meluncur dari kerongkongan Tito. Sementara Eanggy  dan Nicko meningkahinya dengan raungan gitar yang penuh distorsi namun harmonis, khas Maiden.

Gue pun gak tahan... Sebab, Iron Maiden adalah salah satu grup favorit gue. Dari SMP udah denger Iron Maiden broo! Maka itu, saat ada kesempatan di lagu “Wasted Years”, gue memberanikan diri menyambar mikrofon dari tangan Tito. Gue pun berteriak......“Sooo....understand, dont waste your time searching for wasted yearrssss...” Yah gitu deh kalo urat malu udah putus.....ha, ha, ha...

Overall menurut gue sih, acara di Grand Charly ini berjalan lancar, sukses. Selamat buat para admin, terutama om Rezizamzami yang udah kerja keras banget demi menjamin acara ini berjalan sukses.

Terima kasih juga untuk super admin, Om Nicko, beserta jajaran adminnya, Jonathan Hendro, Dewi, Ardian, Denny, Cnoe, Mas Wisnu, yang telah memberi kami semua kesempatan untuk tampil.

Terakhir, secara pribadi, gue, mungkin mewakil Mawar Berduri juga, mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada rekan-rekan yang telah hadir di Grand Charly. Selain yang gue sebut di atas, masih ada nama-nama seperti Mbak Kyra Pradiono, Sisie Yura, Hendra Vero, Utzman Afandy, Mardiyansyah Aldi, Brad, Neng JA, Belloy Sehati Aurora, Haryanti Yanti, Diaz Genaldy, Rika Hutabarat, Novariantika Lestianingrum, Yahyan Adian, Sumantri Gotex, Tria Nindy, Dk Agung, Edwin Says, Rabel Up,Tyas Fany Yulianti, dan teman-teman lain yang gak bisa gue sebut satu persatu, atau mungkin gue gak ngeh, (mungkin juga belum kenal muka hehehehe.....) yang telah ikut memeriahkan gathering Rock Hits Vol. 3. 

Acara ini memang dibuat admin untuk kita semua, bro/sis... jadi semoga teman-teman juga tempo hari mendapatkan malam yang indah, like I did. Long live Rock Hits, Never ending Rock n roll. Tabik....

PC: Oiya..buat temen-temen yang kebetulan baca  dan belum bergabung dengan Rock Hits, sok atuh gabung bersama kami di link ini https://www.facebook.com/groups/thisisrockhits/

SEBAGIAN CROWD

HAPPY FACES

ME and MY LADY

KOMPAK!

ROCK N ROLL SOUL

HAPPY FAMILY :)

ADMIN FAVORIT :)

WHAT A HAPPY ENDING

FLYER ROCK HITS GATH 2

FLYER ROCK HITS GATH 3