Aksi Adrian Smith, Dave Murray, dan Janick Gers (foto:kjagen) |
Aksi
panggung dan lengkingan vokal Bruce masih prima, begitu juga dengan gebukan
McBrain dan cabikan bas Harris. Sementara aksi-aksi "3 Amigos",
julukan untuk trio gitaris: Gers, Smith, dan Murray, membuat
komposisi-kompisisi milik kelompok asal Inggris ini jadi tetap megah.
Tata panggung
juga digarap sedemikian rupa, seperti metal hangar dengan menara-menara yang
tinggi di sekitar panggung, plus tata lampu yang memukau. Sebagai latar
belakang panggung, tampak gambar tengkorak raksasa dengan tongkat yang
diikatkan bendera Inggris Raya. Aif.rumelaporkan, set panggung, dengan
berbagai gambar monster di sekelilingnya, lebih mirip suasana dalam film-film
horror. Hebatnya, set panggung juga sempat beberapa kali diganti.
Para penonton
memang sempat terkesan dingin saat grup Rise to Remain, yang dimotori putra
Bruce, Austin, tampil sebagai band pembuka. Mungkin karena aliran musik yang
diusung Austin dan kawan-kawan jauh berbeda dengan musik kelompok ayahnya.
Namun, begitu lampu enam personel Iron Maiden muncul di panggung, sontak
suasana gaduh tak terelakkan. Bruce, yang memang "master panggung"
ini lalu berlari ke bibir panggung. Sambil menyorongkan mikrofon, dia pun
berteriak, "Screaaam for me, Moscooowwwww".
Penampilan
Bruce sendiri sporty. Dia mengenakan kaus buntung warna hitam bertuliskan "Psych
Ward" yang sengaja disobek-sobek. Bruce tampak santai mengenakan celana
army dan sepatu kets. Dia juga menggunakan armbands warna hitam, di kedua
tangannya.
Tak pula dia mengenakan kupluk berwarna hitam. Setelah itu, dapat
ditebak, adrenalin dan emosi para penonton pun terus diaduk-aduk. Aif.rumenyebutkan,
penonton memang hanya loncat-loncat dan mengepalkan tangan saat dua lagu
pertama: "Satellite 15... The Final Frontier" dan "El
Dorado ",dari album "The Final Frontier" dimainkan.Mungkin
karena belum familiar.
Namun, begitu memasuki lagu ketiga, saat Iron Maiden
memainkan lagu "2 Minutes To Midnight ", para penonton pun
sontak turut bernyanyi. Disusul kemudian dengan lagu-lagu legendaris mereka
lainnya, semodel "Dance Of Death", "The Trooper",
"The Wicker Man", "Blood Brothers", "Evil That Men
Do", ataupun "Fear Of The Dark" , suasana pun jadi
panas luar biasa.
Suasana
makin riuh, saat karakter Mr. Eddie, monster yang merupakan maskot Iron Maiden,
muncul di panggung saat lagu "Iron Maiden". Tak pelak,
kehadiran "monster" setinggi 8 meter itu pun membuat konser makin
panas. Dan, sebagai lagu penutup, Bruce dan kawan-kawan pun tiga lagu: "The
Number Of The Beast", "Hallowed Be Thy Name", dan "Running
Free", digeber sekaligus. Dari Moskow, Iron Maiden akan mampir
terlebih dahulu di Singapura, pada 15 Februari, sebelum menyengat Jakarta dan
Bali, 17 dan 20 Februari.
Salam Maiden sumber: aif.ru
No comments:
Post a Comment