ED FORCE ONE (foto: hdwallpapers.cat) |
DAHSYAT! Iron Maiden tampaknya akan habis-habisan saat menggelar konser di Jakarta, 17 Februari dan Bali, tiga hari kemudian dalam rangkaian "The Final Frontier World Tour 2011". Pasalnya, band cadas yang beranggotakan Bruce Dickinson (vokal), Steve Harris (bass), Nicko McBrain (drum), Adrian Smith, Dave Murray, dan Janick Gers (gitar) itu dipastikan membawa sendiri perlengkapan manggung mereka.
Mulai dari sound system, lampu, set panggung, hingga hal-hal kecil, seperti
mesin-mesin efek asap atau kembang api. Hebatnya lagi,mereka akan datang ke
Indonesia dengan pesawat khusus, bernama "Ed Force One". Ini adalah
pesawat terbang jenis Boeing 757, milik perusahaan penerbangan asal
Inggris, Astraeus. Lebih hebat lagi, Ed Force One akan dipiloti Dickinson, sang
vokalis.
Dickinson
memang sudah memiliki lisensi terbang sejak tahun 1990-an. Nah, sejak sekitar
tahun 2000-an, dia telah bekerja secara profesional di Astraeus. Jabatan
terakhirnya, managing director dan kapten. "Para personel band dan
kru sangat menikmati perjalanan tur menggunakan Ed Force One," ujar
Dickinson, seperti dikutip Noisecreep. "Dengan pesawat ini, kami
bisa terbang ke manapun kami mau. Kami sudah tak sabar untuk bermain di
Singapura, Indonesia, dan Korea Selatan, untuk pertama kalinya.
sang pilot (foto: maiden-world) |
Ed Force One
memang sudah menjadi tunggangan andalan di setiap tur Iron Maiden, sejak
tahun 2007. Terakhir, pesawat khusus yang namanya diambil dari mascot Iron
Maiden, Mr. Eddie, itu menjadi tunggangan Dickinson dan kawan-kawan dalam tur "Somewhere
Back in Time" di tahun 2008-2009. Ketika itu, Ed Force One
terbang menyinggahi 20 kota di 13 negara dalam rentang waktu tiga bulan.
Perjalanan tur ini dengan Ed Force One, kemudian didokumentasikan dalam sebuah
film dokumentar berjudul "Flight 666".
Ed Force One
memang bukan Boeing biasa. Astraeus telah menyulapnya ibarat "pesawat
terbang kombi" dengan 20 tempat duduk kelas bisnis dengan ukuran seat
pitch 59 inci dan 54 tempat duduk kelas premium ekonomi dengan ukuran seat
pitch 39 inci.
Di dalam pesawat ini, Astraeus juga telah menyulap area
penumpang di kabin menjadi sebuah tempat khusus untuk menyimpan peralatan band
personel Iron Maiden dengan berat mencapai 6,5 ton. Untuk "The Final
Frontier World Tour 2011" ini sendiri, Ed Force One, total akan
terbang sejauh 50 ribu mil yang meliputi 26 kota, 13 negara, di lima benua.
Konser Iron Maiden sendiri total berjumlah 29 pertunjukan.
Selain keenam
personel Iron Maiden, Ed Force One juga akan mengangkut sekitar 60 kru dan
peralatan panggung plus sound system yang beratnya dikabarkan mencapai
25 ton! Ed Force One akan memulai penerbangan mereka menuju Moskow, Rusia, di
mana Iron Maiden akan mengawali tur "The Final Frontier World Tour
2011" di Stadion Olympiski, 11 Februari. Setelah itu, usai mampir di
Singapura, 15 Februari, Iron Maiden akan singgah di Indonesia, sebelum
melanjutkan ke Australia, dan terus berkeliling dunia, hingga konser
pamungkas mereka di London, 6 Agustus.
Untuk "The
Final Frontier World Tour 2011" ini, Ed Force One juga akan didesain
secara khusus. Selain tajuk konser yang akan dituliskan di bagian atas pesawat,
gambar-gambar Mr. Eddie juga dipastikan akan menghiasai buntut, sayap, serta
kepala pesawat.
IRON MAIDEN (foto: charlestoncitypaper) |
Sementara nama-nama kota yang disinggahi akan dituliskan
dinding luar pesawat, plus tulisan "Iron Maiden" di sekujur tubuh
pesawat. "The Final Frontier World Tour 2011" sendiri
merupakan bagian dari promosi album terbaru Iron Maiden, The Final Frontier
yang merupakan album studio ke-15 mereka. Album-album Iron Maiden lainnya
adalah Iron Maiden di tahun 1980, Killers (1981), The Number of the
Beast (1982), Piece of Mind (1983), Powerslave (1984), Somewhere in Time
(1986), Seventh Son of a Seventh Son (1988), No Prayer for the Dying (1990),
Fear of the Dark (1992), The X Factor (1995), Virtual XI (1998), Brave New
World (2000), Dance of Death (2003), dan A Matter of Life and Death (2006).
Salam Maiden Bekasi, 9 Februari
No comments:
Post a Comment