GRASS ROCK, dari kiri ke kanan: Rere (drum), Alm Dayan (vokal), Alm Yudhi (bass), Mandao (kibor), Zoel (vokal), Edie Kemput (gitar) (foto: facebook/fanpage/grassrock) |
MASIH ingat lagu “Peterson” dan
“Gadis Tersesat”? Ya, dua lagu itu milik Grass Rock, band pengusung progressive rock asal
Surabaya, yang sempat menjulang namanya di era 1990-an. Dulu, grup ini
digawangi Edie Kemput (gitar), Rere Reza (drum), Mandao (kibor), Yudie (bas),
serta dua vokalis: Zoel dan Almarhum Dayan Zmach, yang merupakan adik
kandung Rere.
Selain dua lagu di atas,
yang terdapat dalam album Anak Rembulan dan Bulan Sabit, tentu saja masih
banyak lagu-lagu bagus milik Grassk Rock. Sebut saja “Khayal”, “Selamat Pagi
Tragedi” (album Anak Rembulan), “Bersamamu”, “Lagu Harapan” (Bulan Sabit),
“Datang Padaku”, “Santet” (Grass Rock/Santet), ”Adakah Hasratmu”,
“Janji”, atau “Gadis Titisan Dewi” (Menembus Zaman).
Kekuatan lirik dalam
lagu-lagu mereka menjadi salah satu pesona yang membuat saya hingga kini selalu
merindukan mereka. Ya, Grass Rock, band yang selalu bermasalah dengan beberapa
produser lantaran idealis mereka dalam bermusik, tentu juga dalam hal membuat
lirik.
Pengamat musik dan wartawan
senior, Remy Sutansyah, pernah menulis betapa sulitnya Grass Rock berkompromi
dengan produser (baca pasar) saat penggarapan album pertama, Anak Rembulan.
Tapi, itulah Grass Rock. Mereka adalah grup yang punya karakter, prinsip
dan tekad kuat meski harus menantang komersialisme dalam industri musik.
Grass Rock jelas bukanlah
band kacangan. Gelar juara Festival Rock se-Indonesia di tahun 1986 yang
digelar Log Zhelebour , menjadi bukti betapa mumpuni kemampuan bermusik para
personel Grass Rock.
Rere, hingga kini, bahkan
masih dikenal sebagai salah satu drummer terbaik di negeri ini.
Keterlibatannya
bersama Kantata Taqwa, Nicky Astria, merupakan pengakuan terhadap kepiawaiannya
menggebug “beduk Inggris”. Rere juga sempat lama memperkuat ADA Band sebelum
bergabung dengan Blackout.
Begitu juga dengan Edie,
yang kerap terlibat sebagai additional
musician beberapa
penyanyi terkenal, baik di rekaman ataupun panggung live. Dengan
gitar hijaunya di satu saat, Edie bisa bermain sangat halus seperti di lagu
“Selamat Pagi Tragedi”. Namun, di saat lain, dengan gitarnya, dia bisa berubah
menjadi begitu garang seperti di lagu “Blues untuk Sodomi” di album Bulan
Sabit.
Sementara Yudie dan Mandao
melengkapi indahnya komposisi-komposisi yang mereka buat mengiringi syair-syair
karangan Dayan yang begitu menyentuh. Almarhum Dayan, yang pengagum penyair
Kalil Gibran ini memang sangat mahir memainkan kata-kata indah lewat vokalnya
yang parau. Coba saja simak sepenggal lirik lagu “Bersamamu”.
hanya
letih kautinggalkan
menanti matahari pagi
ingin kuterbang tinggi lagi
meraih pelangi di angkasa
letakkan jiwaku
menanti matahari pagi
ingin kuterbang tinggi lagi
meraih pelangi di angkasa
letakkan jiwaku
Tak hanya cinta, Grass Rock juga kerap mengangkat tema-tema
sosial, utamanya masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Sebut saja lagu “Gadis Tersesat” yang menceritakan seorang gadis lugu yang
salah pergaualn. Atau, lagu “Maaf” yang berkisah tentang penyesalan seorang
anak telah durhaka kepada ayahnya.
Grass Rock sendiri
berkesempatan merekam album pertama pada tahun 1991 produksi Atlantic Records.
Di album ini, selain “Peterson”, lagu “Selamat Pagi Tragedi” juga sempat jadi hits di
radio-radio.
Setelah itu menyusul album
Bulan Sabit dan Grass Rock/Santet di tahun 1992 dan 1994. Setelah sempat lama
vakum, di tahun 1998, Grass Rock melepas album Menembus Zaman, yang melesatkan
tembang “Adakah Hasratmu”. Sayang, usai itu, grup ini sempat vakum lama lantaran
meninggalnya Dayan, lantaran sakit.
Mereka sempat berniat
bangkit dengan menggamit vokalis asal Palembang bernama Hendrie. Namun, proyek
tersebut gagal. Hendrie sendiri kemudian bergabung dengan Fungky Kopral.
Belakangan, saya mendengar
kabar, mereka bersiap bangkit dengan vokalis baru bernama Hans Sinjay. Posisi
bass gitar pun diisi Ersta Satrya Nugraha yang menggantikan Yudie telah lama
sakit. Semoga proyek reuni ini bisa sukses dan kita kembali bisa
menikmati musik rock khas Indonesia yang berkualitas.
Salam Grass
Diskografi Grass Rock
1991 : Peterson (Atlantic
Record)
1992 : Bulan Sabit (Ski Rrecord)
1994 : Santet (Metrotama)
1998 : Menembus Zaman (Logiss Record)
1992 : Bulan Sabit (Ski Rrecord)
1994 : Santet (Metrotama)
1998 : Menembus Zaman (Logiss Record)
No comments:
Post a Comment