Monday, June 8, 2015

FLIM, Memainkan Iron Maiden dengan Cinta


CADAS - FLIM saat tampil di Soccer and Futsal Expo 2015
di Plaza Barat GBK, Jumat (5/6). (foto: Edu Krisnadefa)
"TWO Minutes to Midnight", "Revelations", "Be Quick or Be Dead", atau "Fear of The Dark"....  Song list ini jelas bukan hal asing para penggemar Iron Maiden, grup kawakan asal Inggris. Bahkan, bisa jadi ini adalah “lagu-lagu wajib” bagi mereka, selain “Aces High”, “The Number of The Beast”, dan “The Trooper” tentu saja.

Bagi FLIM, sebuah grup cadas asal Jakarta, lagu-lagu di atas merupakan senjata-senjata mereka di atas panggung. Tak hanya itu, nyawa lagu-lagu Maiden di atas, seolah menjadi napas yang membuat mereka menggila di atas panggung.

Ya, sesuai dengan namanya, FLIM yang merupakan kependekan dari For the Love of Iron Maiden, yang didirikan pada 26 Juni 2014 ini memang selalu memainkan lagu-lagu Maiden dengan cinta. “Iron Maiden memang idola kami semua. Makanya, band kami pun bernama FLIM (For the Love of Iron Maiden),” ujar Tito Trisetiayoga, sang vokalis.

Belakangan, nama FLIM memang semakin eksis di altar-altar rock Jakarta juga kota-kota lainnya. Dengan berbekal predikat sebagai band covering Iron Maiden, FLIM seperti menjadi  pemuas dahaga bagi penggemar Maiden.

Dalam dua pekan terakhir saja, FLIM tampil di tiga ajang berbeda. Tanggal 30 Mei, mereka tampil di PRJ Kemayoran, di Cardinal Jeans Stage, kemudian 3 Juni di Aruba Cafe, sebagai opening act SupeRock, covering Led Zeppelin. Kemudian, 5 Juni lalu di ajang Soccer and Futsal Expo (SAFE 2015) di Plaza Barat, GBK Senayan. Tentu, hanya hits-hits dari Maiden yang mereka muntahkan di tiga gigs di atas.

Ki-ka: Tito (vokal), Eanggy (gitar), Agung (drum), Nikco (gitar), Bramasta (bass)
Selain itu, band yang kini beranggotakan Tito (vokal), Eanggy dan Nicko Widiyanto (gitar), Bramasta (bass), serta Agung (drum) ini kerap masuk line up dalam  gathering-gathering yang digelar Indonesian Troopers, komunitas penggemar Iron Maiden yang dikomandani Syam Talisman.

Satu prestasi khusus yang pernah dibuat FLIM adalah memainkan lagu-lagu Maiden tiga jam nonstop, full, tanpa istirahat! Widihh. Hal itu mereka lakukan saat menggelar event di JK7 (Basement) Cafe, Kemang, Jakarta, Januari lalu. “Ketika itu kami memainkan 25 lagu dari semua album Iron Maiden,” tutur Tito yang sudah sejak SMP nge-band, bermain drum memainkan lagu-lagu Van Halen dan Bon Jovi bersama Kaka Slank yang ketika itu berlaku sebagai rhythm guitar.

Tito (Foto: Edu Krisnadefa)
Makin padatnya jadwal manggung tentu menjadi keuntungan  tersendiri bagi FLIM. Selain nama mereka semakin dikenal luas,  penampilan demi penampilan tersebut juga bisa dijadikan sebagai ajang penempaan bagi performance mereka selanjutnya.

Sebab, seperti dituturkan Tito, rocker yang juga pekerja kantoran ini, FLIM selalu melakukan evaluasi di setiap penampilannya. Tujuannya apalagi jika bukan untuk terus memperbaiki diri demi mendapat hasil yang terbaik.

“Kami sadar,  masih banyak kekurangan di band kami. Maka itu, kami terus mencoba memperbaikinya,” pria berkaca mata itu menuturkan. “Namun, yang jelas, di setiap penampilan, kami selalu berusaha total dan maksimal mengeluarkan yang terbaik, demi kepuasan penonton show kami.”



Total dan Maksimal
Eanggy (Foto: Edu Krinadefa)
Total dan maksimal, memang itu selalu mereka lakukan di setiap  penampilan. Tito misalnya, kerap menggunakan atribut-atribut khusus yang kerap dikenakan Bruce Dickinson, sang vokalis Maiden.

Kupluk, armband hitam, serta rompi adalah busana yang tak pernah tinggal dia kenakan. Beberapa kali, Tito juga mengenakan kaos buntung berwarna hitam, bertuliskan PSYCH WARD, persis yang dikenakan Dickinson.

Bahkan, tak jarang, pria yang sebelumnya juga dikenal sebagai vokalis Volcano, yang juga merupakan band cover Maiden, membawa serta bendera dengan gambar Eddie, maskot Maiden, ke atas panggung. 

Kualitas vokal Tito sendiri sama sekali tak perlu diragukan. Dengan kemampuannya, dia mampu menjangkau nada-nada tinggi, yang merupakan ciri khas nyaris di semua lagu-lagu Maiden. Kelebihan Tito lainnya, doi memiliki English pronounciation yang bagus, sehingga syair-syair Maiden terdengar jelas dari bibirnya.

Nicko (Foto: Edu Krisnadefa)
Kualitas total juga selalu dipertontonkan duet gitar Eanggy dan Nicko. Di setiap lagu, nyaris selalu raungan gitar mereka bersahut-sahutan. Seperti saat memainkan “Revelations” misalnya. Keduanya begitu kompak berbagi part demi part dalam mengisi bagan lagu. Tentu, sound colour-nya disesuaikan dengan lagu-lagu Maiden.

Sementara di sektor bass, kelihaian Bramasta mencabik gitar empat dawai ini memiliki kontribusi khusus. Seperti nuansa bass Steve Harris yang selalu dominan di lagu-lagu Maiden, permainan Bramasta pun menonjol.

Pemilihan warna suara yang keluar dari amplifiernya pun persis seperti colour-nya Harris. Termasuk penonjolan treble di beberapa lagu. Bramasta pun sangat menguasai teknik gallop yang merupakan ciri khas Harris. Butuh kemampuan teknik tinggi untuk memainkan dawai bass dengan menggunakan tiga jari tersebut.

Di posisi drum, Agung juga mampu mengikuti permainan tiga rekannya di sektor alat petik. Gebukan serta ketukan-ketukan gantung pada pedal drum yang dia mainkan, menjadikan musik yang dimainkan FLIM begitu menyatu, mengeluarkan “the sound of Iron Maiden”.

Hebatnya, seperti juga Nicko McBrain, Agung hanya menggunakan single pedal pada drumnya untuk menghasilkan dentuman bergemuruh bass drum yang sekilas terdengar seperti hasil tendangan double pedal. Tak heran, karena seperti penuturan Tito, Agung, yang juga merupakan dedengkot Bekasi Rock Society bersama Adhi Buzs, memang sudah “berMaidenan” sejak tahun 1990-an.

Agung (Foto: Edu Krisnadefa)
Dibanding empat rekannya, Agung sendiri baru bergabung belakangan. Dia menggantikan Ino, usai FLIM tampil di ajang Tribute to Iron Maiden di Liquid Cafe, Semarang, Februari lalu. Ino sendiri merupakan salah satu sosok yang ikut menginisiasi terbentuknya FLIM sejak awal.

Begitulah totalitas FLIM dalam mengaplikasikan kecintaan mereka terhadap Maiden. Dan, semua pasti setuju, tidak ada hasil kerja yang tak maksimal jika kita mengerjakannya dengan penuh cinta. Sukses terus buat FLIM! Bloodbrothers......

Bekasi, 9 Juni 2015-06-09
00.25 WIB


6 comments:

  1. gegara baca postingan ini, sepertinya ogut kudu wajib ini saksikan live show FLIM. Pengen lihat aksi keren mas Tito dkk menggeber lagu-lagu cadas Iron Maiden..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahah pasti keren bro Yos...ogut dah beberapa kali nonton mereka main..emang keren punya

      Delete
  2. Wajib nonton flim.. Kalo perlu maiden dateng lg k indonesia dan flim jd band pembukanya..

    ReplyDelete
  3. kapan kita nonto bareng Bro Edu

    ReplyDelete
    Replies
    1. yoi masss...kabarnya mereka mau bikin konser tunggal tuh hehehheee

      Delete