CADAS - FLIM saat tampil di Soccer and Futsal Expo 2015 di Plaza Barat GBK, Jumat (5/6). (foto: Edu Krisnadefa) |
Bagi FLIM, sebuah grup cadas asal Jakarta,
lagu-lagu di atas merupakan senjata-senjata mereka di atas panggung. Tak hanya
itu, nyawa lagu-lagu Maiden di atas, seolah menjadi napas yang membuat mereka
menggila di atas panggung.
Ya, sesuai dengan namanya, FLIM yang
merupakan kependekan dari For the Love of
Iron Maiden, yang didirikan pada 26 Juni 2014 ini memang selalu memainkan
lagu-lagu Maiden dengan cinta. “Iron Maiden memang idola kami semua. Makanya,
band kami pun bernama FLIM
(For the Love of Iron Maiden),” ujar Tito Trisetiayoga, sang
vokalis.
Belakangan, nama FLIM memang semakin eksis
di altar-altar rock Jakarta juga kota-kota lainnya. Dengan berbekal predikat
sebagai band covering Iron Maiden,
FLIM seperti menjadi pemuas dahaga bagi
penggemar Maiden.
Dalam dua pekan terakhir saja, FLIM
tampil di tiga ajang berbeda. Tanggal 30 Mei, mereka tampil di PRJ Kemayoran,
di Cardinal Jeans Stage, kemudian 3 Juni di Aruba Cafe, sebagai opening act SupeRock,
covering Led Zeppelin. Kemudian, 5 Juni lalu di ajang Soccer and Futsal Expo
(SAFE 2015) di Plaza Barat, GBK Senayan. Tentu, hanya hits-hits dari Maiden
yang mereka muntahkan di tiga gigs di
atas.
Ki-ka: Tito (vokal), Eanggy (gitar), Agung (drum), Nikco (gitar), Bramasta (bass) |
Selain itu, band yang kini beranggotakan
Tito (vokal), Eanggy dan Nicko Widiyanto (gitar), Bramasta (bass), serta Agung
(drum) ini kerap masuk line up dalam gathering-gathering
yang digelar Indonesian Troopers, komunitas penggemar Iron Maiden yang dikomandani
Syam Talisman.
Satu prestasi khusus yang pernah dibuat
FLIM adalah memainkan lagu-lagu Maiden tiga jam nonstop, full, tanpa istirahat! Widihh. Hal itu mereka lakukan saat
menggelar event di JK7 (Basement)
Cafe, Kemang, Jakarta, Januari lalu. “Ketika itu kami memainkan 25 lagu dari
semua album Iron Maiden,” tutur Tito yang sudah sejak SMP nge-band, bermain
drum memainkan lagu-lagu Van Halen dan Bon Jovi bersama Kaka Slank yang ketika
itu berlaku sebagai rhythm guitar.
Tito (Foto: Edu Krisnadefa) |
Makin padatnya jadwal manggung tentu
menjadi keuntungan tersendiri bagi FLIM.
Selain nama mereka semakin dikenal luas, penampilan demi penampilan tersebut juga bisa
dijadikan sebagai ajang penempaan bagi performance
mereka selanjutnya.
Sebab, seperti dituturkan Tito, rocker yang
juga pekerja kantoran ini, FLIM selalu melakukan evaluasi di setiap
penampilannya. Tujuannya apalagi jika bukan untuk terus memperbaiki diri demi
mendapat hasil yang terbaik.
“Kami sadar, masih banyak kekurangan di band kami. Maka
itu, kami terus mencoba memperbaikinya,” pria berkaca mata itu menuturkan. “Namun,
yang jelas, di setiap penampilan, kami selalu berusaha total dan maksimal mengeluarkan
yang terbaik, demi kepuasan penonton show
kami.”
Total dan Maksimal
Eanggy (Foto: Edu Krinadefa) |
Total dan maksimal, memang itu selalu
mereka lakukan di setiap penampilan. Tito misalnya, kerap menggunakan
atribut-atribut khusus yang kerap dikenakan Bruce Dickinson, sang vokalis Maiden.
Kupluk, armband hitam, serta rompi adalah busana
yang tak pernah tinggal dia kenakan. Beberapa kali, Tito juga mengenakan kaos
buntung berwarna hitam, bertuliskan PSYCH
WARD, persis yang dikenakan Dickinson.
Bahkan, tak jarang, pria yang sebelumnya
juga dikenal sebagai vokalis Volcano, yang juga merupakan band cover Maiden,
membawa serta bendera dengan gambar Eddie, maskot Maiden, ke atas panggung.
Kualitas vokal Tito sendiri sama sekali tak
perlu diragukan. Dengan kemampuannya, dia mampu menjangkau nada-nada tinggi,
yang merupakan ciri khas nyaris di semua lagu-lagu Maiden. Kelebihan Tito lainnya,
doi memiliki English pronounciation
yang bagus, sehingga syair-syair Maiden terdengar jelas dari bibirnya.
Nicko (Foto: Edu Krisnadefa) |
Kualitas total juga selalu dipertontonkan
duet gitar Eanggy dan Nicko. Di setiap lagu, nyaris selalu raungan gitar mereka
bersahut-sahutan. Seperti saat memainkan “Revelations”
misalnya. Keduanya begitu kompak berbagi part demi part dalam mengisi bagan
lagu. Tentu, sound colour-nya disesuaikan
dengan lagu-lagu Maiden.
Sementara di sektor bass, kelihaian
Bramasta mencabik gitar empat dawai ini memiliki kontribusi khusus. Seperti nuansa
bass Steve Harris yang selalu dominan di lagu-lagu Maiden, permainan Bramasta
pun menonjol.
Pemilihan warna suara yang keluar dari
amplifiernya pun persis seperti colour-nya
Harris. Termasuk penonjolan treble di
beberapa lagu. Bramasta pun sangat menguasai teknik gallop yang merupakan ciri khas Harris. Butuh kemampuan teknik
tinggi untuk memainkan dawai bass dengan menggunakan tiga jari tersebut.
Di posisi drum, Agung juga mampu mengikuti
permainan tiga rekannya di sektor alat petik. Gebukan serta ketukan-ketukan
gantung pada pedal drum yang dia mainkan, menjadikan musik yang dimainkan FLIM
begitu menyatu, mengeluarkan “the sound
of Iron Maiden”.
Hebatnya, seperti juga Nicko McBrain, Agung
hanya menggunakan single pedal pada drumnya untuk menghasilkan dentuman bergemuruh
bass drum yang sekilas terdengar seperti hasil tendangan double pedal. Tak heran,
karena seperti penuturan Tito, Agung, yang juga merupakan dedengkot Bekasi Rock
Society bersama Adhi Buzs, memang sudah “berMaidenan” sejak tahun 1990-an.
Agung (Foto: Edu Krisnadefa) |
Dibanding empat rekannya, Agung sendiri baru
bergabung belakangan. Dia menggantikan Ino, usai FLIM tampil di ajang Tribute
to Iron Maiden di Liquid Cafe, Semarang, Februari lalu. Ino sendiri merupakan
salah satu sosok yang ikut menginisiasi terbentuknya FLIM sejak awal.
Begitulah totalitas FLIM dalam
mengaplikasikan kecintaan mereka terhadap Maiden. Dan, semua pasti setuju,
tidak ada hasil kerja yang tak maksimal jika kita mengerjakannya dengan penuh
cinta. Sukses terus buat FLIM! Bloodbrothers......
Bekasi, 9 Juni 2015-06-09
00.25 WIB
gegara baca postingan ini, sepertinya ogut kudu wajib ini saksikan live show FLIM. Pengen lihat aksi keren mas Tito dkk menggeber lagu-lagu cadas Iron Maiden..
ReplyDeletehahahah pasti keren bro Yos...ogut dah beberapa kali nonton mereka main..emang keren punya
DeleteWajib nonton flim.. Kalo perlu maiden dateng lg k indonesia dan flim jd band pembukanya..
ReplyDeleteyoi brooo setuju heheheheh
Deletekapan kita nonto bareng Bro Edu
ReplyDeleteyoi masss...kabarnya mereka mau bikin konser tunggal tuh hehehheee
Delete