Saturday, December 3, 2011

Senandung Romantis dan Penuh Makna ala Rick Price

Rick Price (foto: thejohndenverstory)
RICK Price, sosok ini begitu dikenal namanya di era 1990-an, termasuk di negeri tercinta ini. Agustus 1992, tepatnya, dengan rambut gondrong ala rocker, pria asal Australia ini menyapa lewat lagu “Heaven Knows”. Dia bersenandung…..

She’s always on my mind…
From the time I wake up,
Till I close my eyes.
She’s everywhere I go
She’s all I know…..

Sungguh romantis, so touching, kata orang bule.
Reaksi publik ketika itu pun luar biasa. Dengan karakter vokal khas, yang kuat dengan cengkok folk dan blues, penyanyi asal Australia ini berhasil menghiptonis pendengarnya. Alhasil, lagu “Heaven Knows”, yang terdapat dalam album dengan judul sama ini pun benar-benar menjulangkan namanya.

Karakter yang terbangun dalam lagu “Heaven Knows” memang luar biasa. Hanya dengan berbekal piano akustik, Rick Price mampu membangun nuansa kasmaran,keedanan, dan tentu saja romantis yang luar biasa di hadapan pendengarnya.

Bayangkan, Anda mendengarkan lagu ini bersama orang terkasih, di malam yang khusyu, ditemani cahaya lilin di atas meja, yang dihiasi rangkaian bunga mawar. Sementara di luar, hujan rintik-rintik  menorehkan embun  di kaca jendela rumah Anda.

Tak hanya di Indonesia sebenarnya. Di negara-negara tetangga kita, serta Eropa dan Amerika Serikat, lagu “Heaven Knows” ini juga Berjaya. Sementara di kampung halaman Rick Price, ketika itu, lagu ini dinobatkan sebagai Lagu Terbaik Tahun Ini, versi ARIA, asosiasi perusahaan rekaman Australia.

Debut album Rick Price yang membuat namanya menjulang
 (foto: trendfabrik)
Kejutan Rick Price tak hanya sampai di situ. Lewat album yang sama, dia juga melepas single “Not A Day Goes By”, yang lumayan sukses di pasaran. Lagu ini juga sempat nangkring di beberapa tangga lagu bergengsi dunia.

Dengan sosok yang cool, rambut panjang, wajah good looking, Rick Price memang seperti dengan mudah mendapat simpati, terutama dari kaum hawa. Apalagi, vokalnya juga tidak bisa dibilang biasa saja, didukung dengan lagu-lagu yang memang berkualitas.

Tapi, apakah hanya di situ kekuatan Rick Price? Menurut saya, kekuatan utama Rick Price adalah dalam hal penulisan lagu. Ya, sebelum merilis album debutnya itu, di Australia, Rick Price sendiri sudah dikenal sebagai song writer andal, terutama dalam pemilihan tema yang penuh makna.

Tema cinta, tentu maksud saya. Sosok kelahiran Brisbane, Australia, 6 Juli 1960 ini memang paling jago dalam melahirkan lagu-lagu romantis dengan lirik yang menyentuh. Di album ini saja, selain“Heaven Knows”, Rick Price juga melahirkan lagu “Not A Day Goes By” dan “Forever Me and You”, yang dijamin membuat penggemar wanitaklepek-klepek.

Belum lagi di lagu-lagudi album lainnya, Sepeti “If You Were My Baby”, “Where Are You Now”, “Nothing Can’t Stop Us Now”, “We Got Each Other”, atau“Only Reminds Me of You”.

Namun, tentu, Rick Price tak hanya ahli dalam membuat lagu-lagu cinta. Banyak juga lagu-lagunya yang bercerita tentang cinta secara universal, tidak hanya soal wanita dan pria. Di album Heaven Knows, misalnya, terdapat lagu “A House of Divided” yang bertutur tentang sulitnya menahan ego dua insan.

Sementara dalam lagu “Bridge Building Man”, di album keduanya, Tambourine Mountain tahun 1995, Rick Price berusaha menyampaikan pesan betapa penting menjalin hubungan yang harmonis, dalam sebuah keluarga.

Namun, ada satu lagu dari Rick Price yang sangat berkesan bagi saya, yaitu “You’re Never Alone”. Saya selalu merinding saat mendengar lagu ini, persis seperti yang saya rasakan setiap mendengar lagu-lagu Iwan Fals ataupun The Beatles.

Lagu “You’are Never Alone”, bercerita tentang kasih sayang seorang ayah tak pernah mati kepada anak laki-lakinya. Sang ayah, dalam kondisi apapun, akan selalu ada untuk sang putra. Rick Price sendiri menciptakan lagu ini, khusus untuk putranya.

Dulu, mendengar lagu ini, semasa kuliah, , saya kerap merasa bersalah lantaran sering membuat ayahku saya kecewa. Saat ini, mendengar lagu ini, saya jadi membayangkan hubungan saya nantinya dengan putra saya, Fadhil.

Itulah Rick Price, musisi kreatif yang selalu mampu memberikan karya-karya yang menginspirasi pendengarnya. Andaikan musisi kita bisa seperti itu, membuat lagumellow namun tak terkesan cengeng, sambil menyelipkan pesan-pesan sosial, akan sangat beruntung sekali pencinta musik di negeri ini.

Rick Price sendiri, tahun ini telah merilis album kedelapannya, dengan judul The Water’s Edge, Salah satu tembang yang jadi andalan adalah “Shape of My Heart”.Lagunya asyik, begitu juga denga klipnya. Dengan kaus oblong putih plus bretel, Rick Price menenteng gitar akustik, bernanyi, dengan latar belakangan pemandangan yang indah.

Februari lalu, Rick Price menggelar konser dengan tajuk “An Acoustic Evening with Rick Price“, di Jakarta. Konser ini kabarnya berlangsung sukses dengan menampilkan bintang tamu, penyanyi lokal Enda N Rhesa, serta Andre Hehanusa. Sayang, ketika itu saya harus memilih, menyaksikan Rick Price atau Iron Maiden. Dan, saya memilih Maiden....
sumber: wikipedia, youtube, rickprice.co, kompas
Diskografi
  • Heaven Knows (1992)
  • Tamborine Mountain (1995)
  • Another Place (1999)
  • A Million Miles (2003)
  • 2 Up (With Mitch Grainger) (2007)
  • Revisited (2008)
  • The Water’s Edge (2011)


No comments:

Post a Comment