Thursday, May 23, 2013

Tantangan Neymar

NYEMAR (foto:espn.go)
TEPATKAH keputusan Neymar bergabung dengan Barcelona dari Santos (Brasil)? Mengapa tidak ke Real Madrid, Manchester United, Manchester City, atau Chelsea? Bukankah klub-klub ini juga sangat berambisi mendatangkan penyerang muda berusia 21 tahun itu.

Ya, keputusan itu, bergabung dengan Barcelona, memang Neymar sendiri yang membuat. Manajemen Santos memang menyerahkan semuanya, ke mana dia akan bergabung. Ketika itu, pilihannya memang hanya dua: Barcelona atau Madrid.

Dan, dengan tekad bulat, pemain dengan nama lengkap Neymar da Silva Santos Junior ini memutuskan bergabung dengan Barcelona. Transfernya total mencapai 54 juta euro atau sekitar Rp 684 miliar. Kemarin, pemain dengan rambut nyentrik itu dijadwalkan menandatangani kontrak yang akan mengikatnya untuk lima tahun ke depan bersama Barcelona.

Sebenarnya, banyak yang mengernyitkan dahi dengan keputusan Neymar bergabung dengan Barcelona. Sebab, sejak awal, justru memang Madrid yang sangat berambisi memboyongnya. Presiden Madrid, Florentino Perez, dikabarkan sudah jatuh cinta kepada Neymar sejak tahun 2005, saat Neymar remaja berlatih di Valdebebas, pusat latihan Madrid.

Di luarnya, keberadaan Lionel Messi di Barcelona, membuat banyak orang ragu, kemampuan Neymar akan benar-benar tereksploitasi di Camp Nou. Atau, jangan-jangan, sinar Neymar akan redup lantaran gagal beradaptasi dengan permainan Barcelona, yang memang diplot untuk mengeksploitasi kelebihan Messi, yang sejauh ini terbukti efektif.

Fakta menuturkan, sejak menjulang performa Messi, lima atau enam musim terakhir, telah begitu banyak bintang-bintang yang justru meredup sinarnya saat bergabung dengan Barcelona. Mulai Thierry Henry, Zlatan Ibrahimovic, David Villa, Alexis, semuanya berada di bawah bayang-bayang Messi. Lebih parah, mereka tak bisa bermain di posisi asli mereka.

Lihat saja Henry, yang kembali bermain sebagai sayap, saat diboyong Barcelona. Memang, sebelumnya, dia akrab dengan posisi itu. Tapi, sejak bergabung dengan Arsenal sebelum ke Barcelona, Henry mendapat posisi baru sebagai penyerang.

Yang terakhir tentu saja Villa, yang harus rela bermain sebagai penyerang lubang, atau bahkan sayap murni. Tak heran, produktivitas golnya pun menurun tajam. Padahal, saat masih di Valencia, posisi Villa ada penyerang murni.

Pernah juga terjadi di awal musim 2009/10, pelatih Barcelona ketika itu, Josep Guardiola, merelakan penyerang andalan Samuel Eto’o, karena lebih kepincut memainkan skema demi mengakomodasi kehebatan Messi. Tak ada tempat untuk Eto’o.

Nah, bagaimana dengan Neymar? Dia sendiri mengaku sangat kepincut bermain untuk Barcelona. Mungkinkah  justru keberadaan Messi yang membuat Neymar sangat berambisi bergabung dengan Barcelona? Jika begitu, Neymar sepertinya harus siap-siap mental.


Jika Tito Vilanova, pelatih Barcelona, mengusung skema baru,dan memberikan ruang bagi Neymar, tentu itu sangat baik baginya. Namun, jika Vilanova ngotot mempertahankan skema yang ada, jelas Neymar harus benar-benar bekerja keras. Termasuk harus siap menjadi cadangan, jika perlu. Tapi, apa pun, ini akan jadi tantangan bagi Neymar. Bukankah dia menyebtu butuh tantangan baru, makanya memutuskan hengkang dari Santos.*

No comments:

Post a Comment