YA, era baru Manchester
United (MU) segera dimulai. Mundurnya Alex Ferguson dari kursi kepelatihan
dipastikan akan membuat “Tim Setan Merah” menata ulang perjalanan mereka di
Inggris atau Eropa.
Itu lantaran
selama ini, MU begitu identik dengan Ferguson. Jelas identik, lantaran
Ferguson-lah yang selama ini menjadi pelatih klub yang didirikan pada tahun
1878 itu dalam 27 tahun belakangan. Situasi yang tentu saja tak akan mudah bagi
pelatih baru.
Tak cuma
beban, lantaran sejauh ini, Ferguson menjadi pelatih tersukses di Inggris
dengan torehan 38 trofinya. Sang pelatih baru juga harus bisa menciptakan “iklim
baru”. Bahkan, bukan tak mungkin justru dia, sang pelatih baru yang harus
beradaptasi dengan “iklim” yang selama ini telah dibentuk Fergie, panggilan
Ferguson.
Inilah
sesungguhnya perjuangan berat yang harus dilalui “Tim Setan Merah”. Keluar dari
bayang-bayang Ferguson, dan melangkah dengan sang pelatih baru.
Untung,
Ferguson meninggalkan “warisan” yang cukup, sehingga bisa dijadikan modal bagu
MU untuk mengarungi petualangan baru. Skuat juara yang telah dibentuk Ferguson, jelas akan jadi modal bagus, bagi MU, meski tak lagi didampingi
Ferguson.
Selain itu,
karakter dan mental klub yang selama ini dibangun Ferguson tentu akan terus
melekat, meski sang pelatih tak lagi bersama pasukan “Setan Merah”. Bayangkan,
Ferguson berhasil membuat MU dari bukan tim apa-apa menjadi tim yang sangat
disegani, bahkan di Eropa sekali pun.
Tentu saja
berbeda membandingkan mental dan karakter pemain MU dengan klub lain di Liga
Primer. Dan, di situlah, lagi-lagi Ferguson telah membuat klub yang bermarkas
di Stadion Old Trafford ini berbeda.
Namun, MU rasanya tak perlu khawatir, karena Ferguson sebenarnya tak akan “pergi jauh”.
Sebab, pria berusia 71 tahun itu dikabarkan telah menerima tawaran menjadi
salah satu direktur klub pemegang rekor gelar Liga Primer (20 kali) itu.
Artinya,
Ferguson masih akan mudah untuk terus memantau perkembangan MU dari dekat.
Bukan tak mungkin memberikan saran di awal-awal pascalengsernya dia dari kursi
kepelatihan.
Tapi,
percayalah, klub sebesar MU pasti akan bisa melewati masa-masa transisi ini.
Siapa pun pelatih yang akhirnya ditunjuk manajemen untuk menggantikan Ferguson,
MU tetap akan berdiri tegak sebagai salah satu klub terbesar, di dunia.
Mungkin,
mereka memang butuh waktu untuk mempertahankan, atau meningkatkan pamor mereka
yang telah lama dirintis Ferguson. Tapi, bukan tak mungkin, kekuatan MU tak
terganggu, lantaran karakter pemain dan klub telah terbentuk sedemikian rupa di
era Ferguson. So…
No comments:
Post a Comment