Friday, August 20, 2010

Teruslah Bernyanyi, Pak Tanto



Iwan Fals, The Asian Hero, Majalah TIME


UNTUK yang kesekian ribu kalinya aku merinding saat mendengar lantunan suaranya. Sumpah! Aku tak bohong. Suara dan syair-syair khasnya itu selalu terasa begitu sejuk di telinga dan hati ini.

Duduk sini nak, dekat pada bapak

Jangan kau ganggu, ibumu

Turunlah lekas dari pangkuannya

Engkau lelaki, kelak sendiri*

Ya, aku sedang bicara tentang Iwan Fals alias Virgiawan Listanto, atau Pak Tanto, nama akunnya di sebuah jejaring sosial yang tengah nge-tren belakangan ini. Salah seorang penyanyi besar negeri ini, yang memiliki begitu banyak pecinta, hingga melahirkan sebuah komunitas khusus.

Aku memang tumbuh dan besar diiringi lagu-lagu Iwan Fals. Rock n’ roll ala Led Zeppelin, glam rock-nya KISS, Posion, Skid Row, atau Guns N’ Roses, sampai dahsyatnya gempuran death metal/ grindcore milik Sepultura dan Napalm Death, atau  eksentriknya Nirvana  memang sempat merasuki telinga ini. Namun, tetap, tak  akan pernah bisa menggantikan sosok Iwan Fals di hatiku.

Aku juga jatuh cinta kepada kaset-kaset The Beatles milik ayahku. Mendengarkan lengkingan gitar Ritchie Blackmore bersama Deep Purple atau menggandrungi Rush, Iron Maiden, dan Halloween,  seperti rekan-rekan sebayaku. Namun, bagiku tetap, Pak Tanto, maksudku Iwan Fals-lah si nomor satu.

Pertama kali aku berkesempatan mengenal lagu-lagu Iwan Fals saat masih duduk di kelas 3 SD. Aku ingat sekali. Ketika itu, kami sekeluarga masih tinggal di bilangan Pisangan Lama, Jatinegara, Jakarta Timur. Secara tak sengaja aku kerap mendengarkan saat pamanku memutar lagu-lagu Iwan Fals album Opini, di kamarnya.

Namun, aku baru benar-benar berani mengklaim sebagai penggemar Iwan Fals, saat memasuki bangku sekolah menengah pertama. Lagu-lagu Iwan Fals makin akrab karena setelah itu selalu menjadi kawan setiaku belajar bergitar. Satu persatu kaset-kaset Iwan Fals kukoleksi, ketika itu.

Tak perlu lagi kubahas bagaimana lirik-lirik Iwan Fals, karena semua orang di negeri ini pasti sudah tahu bagaimana kritisnya suami dari Rosanna ini. Tak perlu juga kusebutkan berbagai penghargaan yang telah diterimanya, karena data-data tentang pria kelahiran 3 September 1961 ini telah begitu banyak bertebaran di dunia maya.

Yang jelas, dia begitu lugas mengupas segala masalah sosial. Lirik-lirik lagunya begitu dekat dengan kehidupan kita, tajam, dan-hebatnya-tak pernah terkesan menggurui.

Satu lagi yang membuatku makin gandrung, aku tak harus berubah menjadi melankolis atau sentimentil saat mendengarkan lagu-lagu cinta Iwan Fals. Kata-kata dalam liriknya begitu mengena, dalam, dan yang paling penting tidak cengeng.

Tapi, Iwan Fals juga manusia. Proses kreatifnya sempat terhenti pada pertengahan tahun 1990-an, usai putra pertamanya, Galang Rambu Anarki, meninggal dunia. Dia lebih suka “bertapa” di padepokannya di Leuwinanggung, Bogor, sebelum akhirnya kembali hadir dengan album “Suara Hati” di tahun 2002. Di album ini, di lagu “Hadapi Saja”, Iwan Fals, baru benar-benar terlihat telah ikhlas melepas kepergian sang putra.


Relakan yang terjadi takkan kembali

Ia sudah miliknya bukan milik kita lagi

Tak perlu menangis tak perlu bersedih

Tak perlu tak perlu sedu sedanmu

Hadapi saja**


Dan, album ini pula yang seperti menjadi kelahiran kembali seorang Iwan Fals di pelataran musik negeri ini. Namanya semakin berkibar. Dia pun mulai membuka diri dengan berkolaborasi dengan musisi-musisi baru-ketika itu- seperti Pongky “Jikustik”, Eross “So7″, Piyu “Padi”, sampai Ahmad Dani.

Iwan Fals memang tak akan pernah berhenti bernyanyi. Ya, selama hayat masih di kandung badan, dia akan terus melantunkan suara hatinya. Terakhir, di album Keseimbangan, Iwan Fals mengingatkan kita akan pentingnya menyelamatkan bumi ini dari efek rumah kaca.

Lewat nyanyian, Iwan Fals memang tak pernah lelah mengingatkan kita. Bagiku Iwan Fals alias Pak Tanto tak ubahnya seorang pahlawan yang selalu memberi inspirasi lewat lantunan syair-syairnya.

Teruslah bernyanyi, Pak Tanto.

21 Agustus 2010


 *Lagu “Nak“, album Sugali, 1984
**Lagu “Hadapi Saja“, album Hadapi saja, 2002



Pada 12-27 Agustus 2010, Iwan Fals menggelar konser ngabuburit dengan tajuk “Ramadan Goes to Campus” di 6 kampus, dengan misi penghijauan.


1 comment:

  1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    ReplyDelete