GAHAR - Zi Factor tampil gahar dengan nomor-nomor andalannya. (foto: Edu Krisnadefa) |
SORE-sore
asyiknya memang gitaran. Tapi, pake gitar kopong? Ah...kurang seru bro.. Yang
paling seru, nonton gitaris-gitaris andal unjuk gigi dengan dukungan sound
system yang megah. Apalagi jika ada bonus penampilan super dari band kelas
kakap, sekelas Edane dengan Eet Sjahranie-nya dan Zi Factor.
Maka
itu, saya pun tak sudi melewatkan saat Majalah Gitar Plus menggelar hajatan
fenomenal mereka, “Gitaran Sore” yang menghadirkan dua band legendaris di atas,
di Bekasi. Sabtu (18/4) bersama beberapa kawan, saya pun jadi saksi ketika “Gitaran
Sore” menghajar altar rock di Mal Summarecon.
Sejak
siang, saya sudah bersiap. Sambil menunggu kedatangan rekan Muhammad Taufik,
bos toko kaos metal Metal Hammer, iseng-iseng saya mengulik-ulik lagu-lagu
lawas Edane dengan gitar bass kesayangan.. ah ...ternyata masih susah...ha, ha,
ha.....
Sekitar
pukul 15.15 WIB, Taufik datang dengan baju basah kuyup. Maklum, dari Tebet, di
tengah hujan, dia datang mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan jaket dan
jas hujan. Wahh.... benar-benar rock n roll ini orang he, he, he....
Setelah
menghangatkan badan dengan bajigur dan kretek, kami langsung cap sus menuju lokasi .O iya ada yang istimewa
kali ini, karena saya mengajak putra saya, Fadhil. Hitung-hitung memberinya
pengalaman sebuah konser musik rock.
Sampai
di lokasi, kami bergabung dengan rekan-rekan dari grup Facebook “Rock Hits”, yang sudah menanti. Ada
mbak Nenny Mike, Cnoe Herlambang, dan Mas Denny Harsono bersama sang istri,
Mbak Sisie Yura. Ardian, gitaris yang punya band Shinning Wave juga datang
bersama istri tercinta dan dua putrinya.
“Rock Hits” adalah grup
turunan dari grup “Brur n Zus”, yang
digagas Nicko Krisna. Nah, buat yang merasa darah dan napasnya berbau rock n
roll bisa gabung di sini https://www.facebook.com/groups/thisisrockhits/.
Saya
tak sempat menyaksikan beberapa performer di awal-awal konser, karena asyik ngobrol
dengan rekan-rekan di atas. Namun, saya merasakan suasana panggung mulai panas,
saat Faisal, gitaris Miracle, band yang kerap memainkan lagu-lagu Dream Theater,
dipanggil ke atas panggung oleh host
Hendry Halim. Hendry ini adalah pendiri GitarisINA,
sebuah komunitas gitaris berbasis Twitter.
FAISAL, gitaris progresif |
Tampil
nyentrik, mengenakan celana dan jaket jins biru muda serta penutup kepala,
Faisal menggebrak dengan permainan gitar ala progressive rock. Diiringi musik munis one, pria jangkung itu sempat
memukau audiens dengan nada-nada melodius yang keluar dari gitar Ibanez-nya.
Usai
Faisal, giliran Aam Achmad tampil tak kalah nyentrik. Mengenakan baju lurik
khas Yogyakarta, dia tampak begitu menikmati setiap nada dari tali-tali senar
gitarnya. Usai penampilan Aam, acara sempat break
Azan Magrib.
Baru
selepas Magrib, suasana semakin panas. Penunjung pun meluber memenuhi arena. Tak
hanya mengelilingi panggung, mereka pun memenuhi balkon-balkon dari lantai satu
mal. Luar biasa! Salut buat rocker Bekasi. Kebanyakan dari mereka datang dengan
atribut Edane Freaks, fans militan Edane.
Hendry
membuka sesi kedua dengan penampilan ciamik. Aksi gitaris berkulit putih ini
juga sempat menghipnotis massa saat mengajak personel band naik ke panggung dan
memainkan instrumental “Indonesia Pusaka”..Kereeennnnn..
AAM, enjoy the show |
Zi Factor
Bikin “Pecah”
Tapi,
memang harus diakui, acara baru benar-benar “pecah” saat Zi Factor naik
panggung. Tampil dengan formasi kakak-beradik: Ezra dan Edy Simanjutak pada
gitar, Omen (drum), Tyo (vokal) plus
additional bassist, Dogger, mereka langsung menggebrak dengan “Concerous”.
Asyik sekali menyaksikan duet gitaris shredder
kakak beradik ini saling berbagi part. Kadang mereka bahkan berbarengan
memainkan melodi dengan nada yang berbeda. Teriakan parau Tyo juga membuat
musik Zi Factor yang diklaim beraliran modern metal tribal core ini jadi
semakin gahar.
Setelah
memainkan lagu kedua, “Jebak”, band
yang didirikan tahun 2002 itu kembali menggeber dengan “Eclipse” sebuah nomor andalan yang diambil dari album Kill Paradigm, tahun 2007.
Ini
lagu full speed bro...intronya asikk,
sangat membius. Di lagu ini, om Ezra yang dominan pada lead gitar. Dan, doi
seperti tak mau memberi celah pada setiap barnya, langsung disambarnya dengan lengkingan
melodi. Kecepatan jemarinya luar biasa.
Edaann...tak
salah jika Majalah Gitar Plus mendaulat
pria kelahiran Honolulu, Hawaii ini sebagai pengasuh kolom “Jalan menuju Shred”.
Rubrik ini sudah hampir lima tahun diasuhnya.
EZRA-EDY ZI FACTOR, twin shred guitarist! |
Zi
Factor menutup gigs mereka malam itu
dengan sebuah nomor instrumental. Duet Simanjuntak bersaudara kembali
memamerkan teknik tinggi yang mereka miliki dengan dukungan raungan distorsi.
Irisan gitar serta kecepatan tangan keduanya ,bersahut-sahutan bak petir yang
saling menyambar.
Usai
Zi Factor turun panggung, berturut-turut dua gitaris keren tampil. Adityawarman Balum yang
baru merilis album “Realization of
Illusion” tampil tepat usai Zi Factor. Dengan gayanya yang cool, Balum, seperti menghiptonis
audiens, dengan nomor-nomor instumentalnya yang cathcy namun berkarakter. Tiga nomor dimainkan gitaris juga
merupakan endorser Cort ini, termasuk nomor andalan “Sun Rise”.
Pesan Andry
Andry
“Frenzy” Muhammad tampil setelah Balum. Seperti Balum mantan gitaris Power Slaves dan Boomerang ini
tampil cool dengan balutan kaus
lengan panjang dan celana hitam. Nuansa blues terasa betul dari setiap nada
yang dimainkan Andry.
Di
tengah show, gitaris Mahadewa ini sempat berpesan kepada para gitaris pemula.
Kata dia, jika ingin jadi gitaris profesional yang penting adalah niat. Sebab,
dengan niat yang kuat, kita jadi tak
akan merasa terbebani untuk terus berlatih dan berlatih, yang memang merupakan
kewajiban bagi setiap gitaris. Setuju om!
HENDRY HALIM, menghipnotis |
Dan,
akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba. Sekitar pukul 21.00 WIB, panggung
diserahkan kepada Edane. Sudah cukup larut memang, karena saya membawa Fadhil,
yang tampaknya sudah mulai bosan.
Dilala, gitar Hendra
Zamzami tandem Eet, juga sempat bermasalah, lantaran suaranya tak juga keluar.
Kru Edane pun membutuhkan waktu cukup lama untuk mengatasinya. Alhasil, sekitar
pukul 21.30 WIB, Edane baru membuka penampilannya, lewat nomor instrumental, “Opus #13” yang diambil dari album
perdana mereka, The Beast.
Sayang,
saya tak bisa menyaksikan performa band yang saya gandrungi sejak SMA ini
hingga selesai. Ya, pertimbangan malam yang makin larut membuat saya harus
mengalah, melupakan kesenangan demi putra tersayang.
Menurut
Denny dan istri, usai “Opus #13”,
Edane, yang malam itu tampil lengkap dengan Fajar Satritama (drum), Ervin
(vokal), dan Daeng Oktav (bass), langsung memuntahkan hits-hits andalan mereka,
macam “Pancaroba”, “Kau Pikir Kau
Segalanya”, serta “Rock in 82”. “Edane
benar-benar edaaannn brooo,” kata Denny.
ANDY FRENZY, pesan moral |
“Gitaran
Sore” sendiri ditutup dengan aksi jam
session Edane dengan para pendukung acara seperti Ezra, Andry, dan Hendry.
Yang jelas, meski tak menyaksikan hingga akhir acara, banyak sekali cerita dan pengalaman
saya dapatkan.
Selain
menambah wawasan, usai konser ini saya juga mendapatkan kesan bahwa mereka, para
rockstar, teryata adalah sosok-sosok yang ramah dan rendah hati. Sebab, di
sela-sela acara, saya juga sempat ngobrol dengan beberapa dari mereka, seperti
Balum dan Hendry.
Bahkan,
Ezra, yang punya jam terbang selangit begitu hangat menyambut saya. Dia makin
antusias saat saya menyampaikan salam abang ipar, Budi, yang tinggal di Kuala
Lumpur, Malaysia. Keduanya memang kawan lama.
Sedikit
info, acara “Gitaran Sore” ini sendiri memang sudah seperti menjadi trade mark untuk Majalah Gitar Plus.
Sejak pertama kali digelar Agustus 2011, program ini sudah lebih dari 50 kali
dipentaskan di sekitar 45 kota di Indonesia. Nah, buat yang tidak sempat
menyaksikan acara ini secara live, bisa tune
in di www.gitaransore.com. Sukses selalu
buat “Gitaran Sore”.... Keep rock n roll
alive!
Bekasi,
20 April 2015
Edu
Krisnadefa
@edukrisnadefa
The One and only, EET SJAHRANIE (kanan) |
BALUM, super cool guitarist |
rock star and rock star wanna be :) |
With FADHIL! |
The gang of Rock Hits |
The next Megadeth hahahaha |
No comments:
Post a Comment