Monday, April 20, 2015

Ketika “Gitaran Sore” Menghajar Bekasi


GAHAR - Zi Factor tampil gahar dengan nomor-nomor andalannya.
(foto: Edu Krisnadefa)
SORE-sore asyiknya memang gitaran. Tapi, pake gitar kopong? Ah...kurang seru bro.. Yang paling seru, nonton gitaris-gitaris andal unjuk gigi dengan dukungan sound system yang megah. Apalagi jika ada bonus penampilan super dari band kelas kakap, sekelas Edane dengan Eet Sjahranie-nya dan Zi Factor.

Maka itu, saya pun tak sudi melewatkan saat Majalah Gitar Plus menggelar hajatan fenomenal mereka, “Gitaran Sore” yang menghadirkan dua band legendaris di atas, di Bekasi. Sabtu (18/4) bersama beberapa kawan, saya pun jadi saksi ketika “Gitaran Sore” menghajar altar rock di Mal Summarecon.

Sejak siang, saya sudah bersiap. Sambil menunggu kedatangan rekan Muhammad Taufik, bos toko kaos metal Metal Hammer, iseng-iseng saya mengulik-ulik lagu-lagu lawas Edane dengan gitar bass kesayangan.. ah ...ternyata masih susah...ha, ha, ha.....

Sekitar pukul 15.15 WIB, Taufik datang dengan baju basah kuyup. Maklum, dari Tebet, di tengah hujan, dia datang mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan jaket dan jas hujan. Wahh.... benar-benar rock n roll ini orang he, he, he....

Setelah menghangatkan badan dengan bajigur dan kretek, kami langsung cap sus menuju lokasi .O iya ada yang istimewa kali ini, karena saya mengajak putra saya, Fadhil. Hitung-hitung memberinya pengalaman sebuah konser musik rock.

Sampai di lokasi, kami bergabung dengan  rekan-rekan dari grup Facebook “Rock Hits”, yang sudah menanti. Ada mbak Nenny Mike, Cnoe Herlambang, dan Mas Denny Harsono bersama sang istri, Mbak Sisie Yura. Ardian, gitaris yang punya band Shinning Wave juga datang bersama istri tercinta dan dua putrinya.  

“Rock Hits” adalah grup turunan dari grup “Brur n Zus”, yang digagas Nicko Krisna. Nah, buat yang merasa darah dan napasnya berbau rock n roll bisa gabung di sini https://www.facebook.com/groups/thisisrockhits/.

Saya tak sempat menyaksikan beberapa performer di awal-awal konser, karena asyik ngobrol dengan rekan-rekan di atas. Namun, saya merasakan suasana panggung mulai panas, saat Faisal, gitaris Miracle, band yang kerap memainkan lagu-lagu Dream Theater, dipanggil ke atas panggung oleh host Hendry Halim. Hendry ini adalah pendiri GitarisINA, sebuah komunitas gitaris berbasis Twitter.

FAISAL, gitaris progresif
Tampil nyentrik, mengenakan celana dan jaket jins biru muda serta penutup kepala, Faisal menggebrak dengan permainan gitar ala progressive rock. Diiringi musik munis one, pria jangkung itu sempat memukau audiens dengan nada-nada melodius yang keluar dari gitar Ibanez-nya.

Usai Faisal, giliran Aam Achmad tampil tak kalah nyentrik. Mengenakan baju lurik khas Yogyakarta, dia tampak begitu menikmati setiap nada dari tali-tali senar gitarnya. Usai penampilan Aam, acara sempat break Azan Magrib.

Baru selepas Magrib, suasana semakin panas. Penunjung pun meluber memenuhi arena. Tak hanya mengelilingi panggung, mereka pun memenuhi balkon-balkon dari lantai satu mal. Luar biasa! Salut buat rocker Bekasi. Kebanyakan dari mereka datang dengan atribut Edane Freaks, fans militan Edane.

Hendry membuka sesi kedua dengan penampilan ciamik. Aksi gitaris berkulit putih ini juga sempat menghipnotis massa saat mengajak personel band naik ke panggung dan memainkan instrumental “Indonesia Pusaka”..Kereeennnnn..

AAM, enjoy the show
Zi Factor Bikin “Pecah”
Tapi, memang harus diakui, acara baru benar-benar “pecah” saat Zi Factor naik panggung. Tampil dengan formasi kakak-beradik: Ezra dan Edy Simanjutak pada gitar, Omen (drum), Tyo (vokal) plus additional bassist, Dogger, mereka langsung menggebrak dengan “Concerous”.

 Asyik sekali menyaksikan duet gitaris shredder kakak beradik ini saling berbagi part. Kadang mereka bahkan berbarengan memainkan melodi dengan nada yang berbeda. Teriakan parau Tyo juga membuat musik Zi Factor yang diklaim beraliran modern metal tribal core ini jadi semakin gahar.

Setelah memainkan lagu kedua, “Jebak”, band yang didirikan tahun 2002 itu kembali menggeber dengan “Eclipse” sebuah nomor andalan yang diambil dari album Kill Paradigm, tahun 2007.

Ini lagu full speed bro...intronya asikk, sangat membius. Di lagu ini, om Ezra yang dominan pada lead gitar. Dan, doi seperti tak mau memberi celah pada setiap barnya, langsung disambarnya dengan lengkingan melodi. Kecepatan jemarinya luar biasa.
Edaann...tak salah jika Majalah Gitar Plus mendaulat pria kelahiran Honolulu, Hawaii ini sebagai pengasuh kolom “Jalan menuju Shred”. Rubrik ini sudah hampir lima tahun diasuhnya.

EZRA-EDY ZI FACTOR,
twin shred guitarist!
Zi Factor menutup gigs mereka malam itu dengan sebuah nomor instrumental. Duet Simanjuntak bersaudara kembali memamerkan teknik tinggi yang mereka miliki dengan dukungan raungan distorsi. Irisan gitar serta kecepatan tangan keduanya ,bersahut-sahutan bak petir yang saling menyambar.

Usai Zi Factor turun panggung, berturut-turut dua  gitaris keren tampil. Adityawarman Balum yang baru merilis album “Realization of Illusion” tampil tepat usai Zi Factor. Dengan gayanya yang cool, Balum, seperti menghiptonis audiens, dengan nomor-nomor instumentalnya yang cathcy namun berkarakter. Tiga nomor dimainkan gitaris juga merupakan endorser Cort ini, termasuk nomor andalan “Sun Rise”.

Pesan Andry
Andry “Frenzy” Muhammad tampil setelah Balum. Seperti Balum  mantan gitaris Power Slaves dan Boomerang ini tampil cool dengan balutan kaus lengan panjang dan celana hitam. Nuansa blues terasa betul dari setiap nada yang dimainkan Andry.

Di tengah show, gitaris Mahadewa ini sempat berpesan kepada para gitaris pemula. Kata dia, jika ingin jadi gitaris profesional yang penting adalah niat. Sebab, dengan  niat yang kuat, kita jadi tak akan merasa terbebani untuk terus berlatih dan berlatih, yang memang merupakan kewajiban bagi setiap gitaris. Setuju om!

HENDRY HALIM, menghipnotis
Dan, akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba. Sekitar pukul 21.00 WIB, panggung diserahkan kepada Edane. Sudah cukup larut memang, karena saya membawa Fadhil, yang tampaknya sudah mulai bosan.

Dilala, gitar Hendra Zamzami tandem Eet, juga sempat bermasalah, lantaran suaranya tak juga keluar. Kru Edane pun membutuhkan waktu cukup lama untuk mengatasinya. Alhasil, sekitar pukul 21.30 WIB, Edane baru membuka penampilannya, lewat nomor instrumental, “Opus #13” yang diambil dari album perdana mereka, The Beast.

Sayang, saya tak bisa menyaksikan performa band yang saya gandrungi sejak SMA ini hingga selesai. Ya, pertimbangan malam yang makin larut membuat saya harus mengalah, melupakan kesenangan demi putra tersayang.

Menurut Denny dan istri, usai “Opus #13”, Edane, yang malam itu tampil lengkap dengan Fajar Satritama (drum), Ervin (vokal), dan Daeng Oktav (bass), langsung memuntahkan hits-hits andalan mereka, macam “Pancaroba”, “Kau Pikir Kau Segalanya”, serta “Rock in 82”. “Edane benar-benar edaaannn brooo,” kata Denny.

ANDY FRENZY, pesan moral
“Gitaran Sore” sendiri ditutup dengan aksi jam session Edane dengan para pendukung acara seperti Ezra, Andry, dan Hendry. Yang jelas, meski tak menyaksikan hingga akhir acara, banyak sekali cerita dan pengalaman saya dapatkan.

Selain menambah wawasan, usai konser ini saya juga mendapatkan kesan bahwa mereka, para rockstar, teryata adalah sosok-sosok yang ramah dan rendah hati. Sebab, di sela-sela acara, saya juga sempat ngobrol dengan beberapa dari mereka, seperti Balum dan Hendry.

Bahkan, Ezra, yang punya jam terbang selangit begitu hangat menyambut saya. Dia makin antusias saat saya menyampaikan salam abang ipar, Budi, yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia. Keduanya memang kawan lama.

Sedikit info, acara “Gitaran Sore” ini sendiri memang sudah seperti menjadi trade mark untuk Majalah Gitar Plus. Sejak pertama kali digelar Agustus 2011, program ini sudah lebih dari 50 kali dipentaskan di sekitar 45 kota di Indonesia. Nah, buat yang tidak sempat menyaksikan acara ini secara live, bisa tune in di www.gitaransore.com. Sukses selalu buat “Gitaran Sore”.... Keep rock n roll alive!

Bekasi, 20 April 2015
Edu Krisnadefa

@edukrisnadefa

The One and only, EET SJAHRANIE (kanan)
BALUM, super cool guitarist
rock star and rock star wanna be :)
With FADHIL!


The gang of Rock Hits

The next Megadeth hahahaha

No comments:

Post a Comment