WAYNE ROONEY (foto: mid-day) |
YA, sebut saja Rooney sedang jatuh cinta lagi. Tapi, bukan,
bukan kepada wanita lain, tentu saja. Karena Wayne Mark Rooney, nama lengkap
Rooney, telah memiliki wanita spesial, Coleen Mary McLoughlin, sang istri yang
telah memberinya dua putra nan lucu: Kai dan Klay.
Rooney jatuh cinta lagi kepada sepak bola, kepada Manchester
United (MU), klub Liga Primer Inggris, yang dibelanya sejak 2004 usai pindah
dari Everton. Maka itu, Rooney, 27 tahun, kini bisa merasakan lagi rasa
“kasmaran” yang luar biasa saat merobek gawang lawan, seperti ketika mencetak
dua gol kemenangan 4-2 MU atas Bayer Leverkusen di ajang Liga Champions, Selasa
(17/9).
Sensasinya pun dia rasakan lebih. Sebab, empat hari
sebelumnya, Rooney ikut menyumbang satu gol untuk kemenangan 2-0 MU atas
Crystal Palace di Liga Primer. “Rooney is back”? Tampaknya begitu.
Usai periode tak mengenakkan sejak musim panas lalu, Rooney
sepertinya memang telah menemukan kembali keasyikkan menjadi superstar di
lapangan hijau. Lihat saja bagaimana aksinya lawan Leverkusen. Dia bahkan tak
tampak sungkan bertandem dengan Robin Van Persie, yang disebut-sebut sempat
membuat sinarnya tenggelam, musim lalu.
Padahal, di awal musim 2013/14 ini, Rooney sempat membuat MU
resah. Spekulasi bertebaran di mana-mana, menyebut pemain bertubuh gempal ini
ingin hengkang. Chelsea dan Arsenal, dua klub yang paling berambisi
merekrutnya.
Sang pemain memang tak pernah membenarkan isu tersebut.
Namun, dari tindak-tanduknya, Rooney seperti mengisyaratkan itu. Dia disebut
sangat kecewa lantaran sepanjang 2012/13 hanya jadi pilihan kedua pelatih Alex
Ferguson, setelah tibanya Van Persie dari Arsenal.
Spekulasi makin kuat karena yang datang menggantikan
Ferguson adalah David Moyes, yang punya riwayat buruk dengan Rooney. Moyes
adalah orang yang disebut-sebut menendang Rooney dari Everton ke MU.
Tapi, ya itu tadi. Rooney kini sepertinya telah melupakan
lukanya. Maka itu, dia sangat marah saat seorang wartawan menanyakan komitmen
ke depannya bersama MU. “Saya hanya fokus kepada sepak bola. Saya senang bisa
mencetak gol lagi,” ujar Rooney, tegas.
Damai dengan Moyes
Ya, sepertinya, kini memang tak ada lagi keraguan Rooney
untuk melanjutkan karier di Old Trafford, markas MU. Tak masalah baginya,
kembali berada di bawah asuhan Moyes, orang yang juga memberinya pertandingan
debut di Liga Primer bersama Everton, tahun 2002. Bahkan, Rooney
terang-terangan memuji gaya melatih Moyes di MU, yang disebutnya lebih lebih
intens dan membuatnya semakin terpacu memberikan yang terbaik.
Padahal, pada 2006 lalu, Rooney sempat menyebut Moyes tak
punya alasan jelas melepasnya ke MU, yang akhirnya berujung pada tuntutan hukum
yang dilayangkan Moyes.
Tapi, itulah jika orang sedang jatuh cinta. Kotoran kucing
pun bisa serasa cokelat, kata mendiang penyanyi Gombloh dalam lagunya “Lepen”.
Rooney pun kini tak lagi sungkan berdekatan dengan Moyes, mendengarkan
instruksinya, bahkan menjalankan perintah pelatih asal Skotlandia itu.
Bisa jadi, Rooney tengah “make up” dan kembali mencoba
meraih simpati suporter MU, yang mungkin sempat kesal dengan tingkahnya
sepanjang musim panas lalu. Tentu hal ini sah-sah saja.
Sebab, seorang bintang, superstar, tentu bukan orang suci.
Ada kalanya dia membuat pemujanya keceewa, bahkan marah. Tapi, selalu ada cara
untuk kembali meraih simpati para pemuja.
Dan, dalam hal ini, Rooney tahu betul caranya, yaitu dengan
mencetak gol sebanyak-banyaknya. Seperti dua musim lalu dan musim 2009/10 saat
dia mencetak total 34 gol di semua ajang, jumlah gol terbanyaknya dalam
semusim. Bukan seperti musim lalu, saat total dia hanya mencetak 16 gol.
Tidak ada apa-apanya dibanding torehan Van Persie yang mencapai 30 gol.
Menuju Legenda
Gol memang selalu penting bagi Rooney. Sebab, dengan itulah
dia bisa hidup, bersinar. Siapa pun mahfum, seorang penyerang bukanlah apa-apa
tanpa gol. Begitu juga Rooney.
Setiap gol dari kaki dan kepalanya jadi begitu berharga,
sebagai bukti cintanya kepada sepak bola, kepada MU. Dan, tanpa disadarinya,
Rooney sendiri sebenarnya tengah merintis jalan untuk menjadi legenda di Old
Trafford. Ya, seperti Bobby Charlton, Dennis Law, atau Jack Rowley yang
terkenal itu.
Paling tidak, gol Rooney telah berbicara. Setelah lebih dari
sembilan musim membela “Setan Merah”, Rooney telah mengoleksi 200 gol dari
total 406 pertandingan di semua ajang. Kini, Rooney berada di tempat keempat
sebagai pencetak gol terbanyak MU di bawah tiga nama di atas.
Lima puluh gol lagi-mungkin bisa dicetak Rooney dalam dua
musim ke depan-nama pria kelahiran Liverpool, Inggris, 24 Oktober 1985 ini akan
resmi tercatat sebagai pencetak gol terbanyak MU sepanjang masa, melewati Sir
Bobby!
Nah, jika telah terbentang kesempatan mewah seperti ini,
apakah Rooney masih berpikir untuk hengkang pada bursa transfer Januari
mendatang? Rasanya tidak.
*tulisan ini dimuat di Harian TopSkor edisi Sabtu-Minggu, 21-22
September
No comments:
Post a Comment