SENANG - Semua senang, berfoto di akhir acara ulang tahun ke-10 Anya. |
Maka, jadilah perayaan ulang tahun kesepuluh Anya, sang putri, layaknya pesta rock n
roll nan begitu meriah. “AnnYAverockin 10th’”,
begitu acara ini diberi tajuk. Hajatan keren ini digelar Sabtu (19/9) malam di Taman Kuliner,
Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Ada tiga band cadas yang tampil: For the Love of Irom
Maiden (FLIM), BIG X, dan TRUST, yang
dimotori Icas sendiri. Plus Griya
Mahayana tentu saja yang merupakan home
band Tamkul Ciputat. Kebetulan, beberapa hari sebelumnya, Mahayana juga merayakan ulang tahun mereka
yang pertama. Pas…lah.
Tentu, bukan tanpa alasan Icas menggelar pesta ulang
tahun Anya layaknya pagelaran rock. Pasalnya, seperti dirinya, Anya sendiri,
ternyata juga sangat menyukai classic rock. Ya, rock n roll sepertinya memang
sudah mendarah daging di keluarga Icas.
Line-up pengisi acara yang tampil juga disesuaikan dengan grup-grup kesuakaan gadis cilik ini. Ada FLIM
yang khusus membawakan lagu-lagu Iron Maiden, BIG X menyanyikan lagu-lagu Mr.
Big, serta TRUST yang meng-cover
lagu-lagu Rush. Sementara Mahayana, terkenal sebagai salah satu band keren
pengusung classic rock.
Saya sendiri memang telah merencanakan datang ke acara
ini. Kebetulan, akhir pekan itu, saya dan keluarga ada jadwal menginap di rumah ayah,
di Komplek Deplu Rock City Jurang Mangu-Cipadu, tidak terlalu jauh dari Tamkul
Ciputat.
GRIYA MAHAYANA |
Aksi Mahayana
Saya datang bersama putra saya, Fadhil, adik saya Andis
serta putranya, Andrea sekitar pukul
19.45 WIB, saat acara sudah dimulai. Mahayana dengan formasi Har Tanto (gitar), Henry (bass), Mando
(kibor), Michael Laquais (drum) serta dua vokalis, Dave dan Linda telah berada di atas panggung. Mulai “Love Keep Us Alive” (Eagles), “I
Remember You” (Skid Row), hingga “Thank
You” (Bon Jovi) dimainkan begitu rancak oleh Tanto dan kawan-kawan. Mereka
juga sempat memainkan beberapa lagu Metallica.
Ini band memang keren. Terlihat betul mereka memang
sangat berpengalaman dan didukung skill
mumpuni personelnya. Soal jam manggung, Mahayana memang tak perlu diragukan
lagi. Sebab, selain di Tamkul, mereka juga tampil regular di kafe-kafe terkenal
ibukota, seperti Space dan Piston Brake. Belum lagi ditambah jam terbang tinggi
pribadi personelnya.
Tanto, sebelum membentuk Mahayana sempat lama berkibar
dengan Le-Montea, grup yang juga mengusung classic rock. Michael dan Henry juga
bukan nama asing di panggung musik. Michael sebelumnya tercatat sebagai drummer
Pendulum, grup pengusung progressive
metal bersama Turi Kaliandra
(gitar). Sedangkan Henry beberapa kali
pernah membantu Kla Project.
Mando? Di era 1980-1990-an, siapa sih gak kenal kibordis berambut kriting ini? Bersama Grass
Rock yang dibentuknya di Surabaya pada 1984, Mando sempat lama malang-melintang
di jagad musik rock Indonesia. Pada
Festival Rock Indonesia 1986 yang digelar promotor Log Zhelebour, Mando
terpilih sebagai pemain kibor terbaik, bersama Rere, sang drummer. Grass Rock
sendiri ketika itu tampil sebagai juara. FYI, Grass Rock ini salah satu grup lokal
favorit saya. Saya pernah menulisnya di sini.
Nah, bayangkan jika musisi-musisi keren seperti mereka
dilengkapi dengan vokal paten dari Dave dan Linda. Dahsyat, kan? Apalagi duo
vokalis ini juga sangat komunikatif dengan audiens. Gaya Dave dan Linda juga
asyik.
Anya meniup lilin di kue ulang tahunnya. |
Kejutan Sesungguhnya
Di tengah konser Mahayana, “surprise” sesungguhnya itu
muncul. Icas, sang ayah idola, tiba-tiba masuk ke area panggung mengendarai
becak bersama Mabel, putri pasangan Michael -Afriyani Afree, membawa kue tart untuk sang birthday
girl.
Clara Sofiana Primartuti, MC cabutan dari Rock
Hits lalu memanggil Anya dan sang bunda ke atas pentas untuk meniup lilin
kue ulang tahunnya dan mengungkap harapan serta cita-citanya. Suasana haru pun mengalir begitu saja. Kami semua berdoa yang
terbaik untuk gadis mungil ini. Semoga panjang umur, selalu sehat, kelak
menjadi anak salehah, berguna bagi keluarga dan bangsa, aamiin…
Setelah itu, Mahayana sempat kembali memainkan beberapa
lagu, sebelum Enggal, selaku MC
utama, yang juga istri Tanto, mendaulat Anya tampil memamerkan
suara emasnya, diiringi Andrea
(drum), Wildan (gitar), dengan
bantuan pemain bass Mahayana, Henry.
Menarik, karena seperti juga Anya, Andrea dan Wildan,
masih berusia belasan. Andrea berumur 12 tahun dan duduk di kelas 7, sedangkan
Wildan bahkan masih duduk di kelas 6 SD! Hebatnya, lagi, mereka tidak berlatih
sebelum tampil dan belum saling mengenal. Tak heran, saat Dave meminta Anya memperkenalkan
personel bandnya dan bertanya siapa nama pemain drumnya, Anya menjawab, “Enggak tau…” he, he, he…
Tapi penonton langsung tersentak, begitu mereka langsung
memainkan lagu“Rising Force” milik
Yngwie Malmstein. Yngwie gitu lho….. Gerayangan jari-jari mungil Wildan, yang
merupakan putra Tanto, di atas fret-fret gitar, begitu rapi dan luwes memainkan
teknik arpeggio khas Yngwie di lagu
tersebut, bersih! Penguasaan struktur lagunya juga luar biasa. Benar kata
pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Anya-Andrea-Wildan membawakan "Rising Force" dan "Sweet Child O Mine" |
Andrea juga begitu (bukan karena doi keponakan saya lho
he,he,he...). Penguasaan set drumnya layaknya musisi dewasa. Permainan double pedal-nya sepanjang lagu juga
begitu rapi, plus aksen-aksennya.
Mungkin memang masih banyak kekurangan. Tapi saya pribadi
takjub melihat permainan dua bocah ini. O,ya sekadar informasi, bersama
bandnya, Fiveplus, Andrea baru merilis album yang diproduseri Pupun Lemurian, gitaris D’Bandhits, eks
Kapten Band. Album Fiveplus sudah bisa didownload di ITunes. Mungkin CD-nya
segera beredar dalam waktu dekat. Promosi…ha, ha, ha…..
Anya juga mengagumkan. Anak seusia dia bisa begitu
menguasai lagu dengan begitu baik, termasuk saat membawakan lagu kedua, “Sweet Child O Mine” (Guns n Roses).
Usai Anya dan kawan-kawan turun panggung, kehebohan
berlanjut, saat band cilik lainnya tampil. Satria and The Monsters, namanya.
Band yang terdiri dari tiga bersaudara ini juga begitu memukau memainkan
lagu-lagu dari AC/DC dan lagu sendiri. Satria (gitar/vocal) sendiri merupakan
kawan lama Andrea. Keduanya sempat menimba ilmu di Gilang Ramadhan Studio Band
(GRSB).
FLIM-BIG X-ROCK HITS
Sekitar pukul 22.00 WIB, panggung menjadi milik FLIM. Dan,
malam itu, mereka tampil dengan formasi lengkap: Tito Trisetyayoga (vokal), Eanggy,
Nicko Widiyanto (gitar), Bramasta
(bass), serta Agung (drum). Meski sempat terkendala sound system pada lagu pertama, "The Number of The Beast", FLIM
tetap tampil penuh semangat, total. Bringas, lugas, tanpa kompromi! That's FLIM!
Mereka memang selalu habis-habisan di setiap penampilan.
FLIM |
Total delapan lagu dimainkan FLIM malam itu. Di antaranya "Heaven Can Wait", "Fear of The Dark", "Wasted Years", serta "Caught Somewhere in Time". Salah satunya, “Phantom of The Opera” dipersembahkan khusus untuk sang empunya hajat, Icas. Di lagu pamungkas, “Hallowed be Thy Name”, Tito secara khusus memanggil Ncis Acoustica Sciuto, untuk tampil bersamanya.
Ah…tidak disangka, pria tinggi besar ini ternyata ada bakat jadi rocker, he, he,he….. Opening lirik lagu di album The Number of The Beast itu pun dinyanyikan Ncis dengan penuh percaya diri, sebelum Tito, sang ahlinya, menuntaskannya sekaligus menutup gig mereka malam itu.
“Gile..suara gue ngejazz disuruh nyanyi rock,” ujar Ncis, yang tak lain tak bukan adalah admin Rock Hits. O, ya…selain Clara dan Ncis, beberapa member Rock Hits juga hadir malam itu. Sebut saja Junita Puspita Sari, Seus Eky Zeus, Cilegowo Wokowo, serta Admin Denny Harsono dan istrinya, Sisie Yura, plus sang putra, Raditya.
Geng ROCK HITS minus Seus Eky |
Usai FLIM turun, panggung langsung dipanaskan oleh kehadiran BIG X, yang sebelumnya sempat tampil di awal acara. Ini band asal Bekasi, yang semua personelnya punya kemampuan bermusik mumpuni, jika tak mau dibilang jago banget, ha,ha,ha….. Bangga juga jadi warga Bekasi, punya band sekeren BIG X, he..he, he..
Hits-hits Mr Big semodel “Daddy, Brother, Lover, and Your Little Boy”, "Live n Kickin", atau“Green Tinted Sixties Mind” pun meluncur dari kerongkongan Fikri, sang vokalis, ditingkahi iringan musik energik trio Adhi (bass), Iwan (gitar), dan Obhe (drum). Vokalis wanita Mahayana, Linda, sempat tampil berduet dengan Fikri di lagu “Just Take My Heart” dan “Nothing But Love”.
Njlimet, bertenaga, namun harmonis. BIG X pun mampu membawakan lagu-lagu Mr. Big dengan begitu rapi. Kemampuan teknik tinggi tiga player-nya, plus karakter suara sang vokalis, membuat lagu-lagu Mr. Big, yang berat sekalipun jadi tetap enak di telinga, saat dibawakan live.
Bahkan, sebelum menggeber lagu “Shyboy” yang dimedley dengan lagu "Addicted to That Rush", Adhi dan Iwan sempat unjuk kebolehan, mengawali lagu tersebut dengan komposisi insturmental “Screaming Blues O Mania”, milik Paul Gilbert, gitaris Mr. Big. Syedafffff….
Pemilihan lagu “Shyboy” sendiri menarik, lantaran mungkin tak terlalu banyak yang familiar dengan lagu ini. Pasalnya, “Shyboy” hanya ada di album live Mr Big, seperti Mr. Big Live (1992) dan Back to Budokan (2009). “Shyboy” sendiri merupakan karangan Billy Sheehan, bassist Mr Big, saat masih bersama grup lamanya, Talas.
Lagu ini sempat dirilis di album Talas, Sink Your Teeth Into That (1982), sebelum dibawakan ulang David Lee Roth di debut album solonya Eat ‘Em and Smile (1986). Seperti diketahui, Sheehan sempat membantu Lee Roth di dua album solo pertamanya.
IWAN dan ADHI ( BIG X) |
Semua Senang
Dan, sebagai penutup pesta rock n roll malam itu, tampillah TRUST, yang dimotori Icas (bass), bersama Michael (drum), dan Ibnu Aliph (gitar). Meski hanya membawakan dua buah lagu, TRUST seperti datang membawa air untuk dahaga para penggemar Rush. Dengan skill tinggi personelnya, TRUST menjanjikan harmonisasi ideal dari musik-musik Rush, yang memiliki tingkat kesulitan tinggi.
Lagu pertama yang dibawakan adalah “La Villa Strangiato”, sebuah nomor instrumental yang diambil dari album Hempishere di tahun 1978. Cukup panjang ini lagu, hampir 10 menit! Tapi, TRUST berhasil membawakannya dengan rapi, tanpa membuat penonton merasa bosan. TRUST akhirnya membungkus malam itu dengan lagu “The Spirit of Radio”, yang dibawakan secara khusus oleh Anya.
TRUST |
Anya menyanyikan "The Spirit of Radio" |
Ya, seperti kata Icas, semua senang, senang happy. Itu tergambar saat kami berfoto bersama di akhir acara. Sebab, di acara itu kami tak hanya mendengarkan musik, menyaksikan live perform. Tapi lebih dari itu. Sebab, yang kami saksikan adalah kawan-kawan sendiri, sehingga ada keterikatan tersendiri. Bounding, istilah kerennya, he, he, he....
Selain itu, kami juga berkumpul dengan kawan-kawan lainnya, bertegur sapa, bercerita, mengeratkan lagi tali silaturahmi yang telah telah tercipta. Banyak kawan, hidup akan bahagia, begitu kata ayah saya. Benar enggak? InsyaAllah....aamiinn.....
@edukrisandefa
Bekasi, 22 September 2015
Foto-foto: Edu Krisnadefa
MANDO (Mahayana) |
ANDREA |
WILDAN |
SATRIA AND THE MONSTERS |
SEPTO "CHODET" and FLIM |
IBU ALIPH (Trust) |
ROCK HITS: SISIE, DENNY, SEUS EKY, CILE |
ENCIS, tampil bersama FLIM |
FIKRI (Big X) feat LINDA |
TITO TRISETYAYOGA |
ICAS-MABEL: Kue tart untuk sang birthday girl |
ANDIS, ANDREA, RADITYA, FADHIL |