RICHIE SAMBORA/foto:ultimateclassicrock |
RICHIE Sambora memang bukan gitaris shredder yang
mengandalkan kecepatan tangan, layaknya Yngwie Malmsteen, Nuno Betencourt, Paul
Gilbert ataupun Jon Petrucci. Di panggung, Sambora juga tak seatraktif Angus
Young ataupun Eddie Van Halen.
Sambora lebih suka bermain “aman”, tak berlebihan.
Namun, permainannya fokus hingga mampu menghiptonis penonton. Tapi, justru di
situlah kelebihan gitaris Bon Jovi ini. Dengan gaya yang cool,
permainan yang bersih, gitaran Sambora menjadi ruh di hampir semua lagu Bon
Jovi.
Gaya Sambora memang berbeda dibanding gitaris-gitaris
glam rock yang di masa jayanya yang terkesan urakan, glamor, dan ekspresif.
Sambora sosok yang flamboyan, dandy, dalam penampilan maupun permainan. Wajar,
banyak penggemar, apalagi groupies, yang tergila-gila kepada pria
kelahiran New Jersey, 11 Juli 1959 ini.
Namun, ya itu tadi, sound-sound yang
keluar dari gitarnya, tetap segar dan selalu mampu memainkan emosi
pendengarnya. Dengarlah lagu “You Give Love a Bad Name” yang
terdapat dalam album Bon Jovi, Slippery When Wet di tahun
1986, di mana dia main begitu gahar. Begitu juga di lagu “Run Away”
(Bon Jovi/1984) atau“Bad Madicine” (New Jersey/1988), di
mana dia begitu fasih memainkan handle gitar Kramer atau
Fender Stratocaster-nya.
Sementara di lagu-lagu balada dan slow rock seperti “Bed
of Roses” (Keep The Faith/1992), “Always” (Crossroads/1994), ataupun “I’ll
Be There For You” (New Jersey/1988) Sambora bermain begitu menyayat,
penuh perasaaan.
Dengan gitar akustik di tangan, Sambora dikenal
meiliki masterpiece dalam lagu“Wanted Dead or Live”di
album Slippery When Wet. Di lagu ini, Sambora dengan hebat menghadirkan
suasana cow boy lewat petikan gitarnya.
Di Bon Jovi, Sambora mungkin memang selalu berada di
belakang Jon Bon Jovi, sang front man sekaligus pendiri grup
asal New Jersey ini. Namun, kontribusi Sambora untuk Bon Jovi sebenarnya tak
bisa dianggap remeh.
Sambora bersama Bon Jovi/foto:dailystar |
Sambora juga dikenal sebagai gitaris yang piawai
melarihkan nada-nada “aneh” namun tetap harmonis. Wajar, lantaran sebleum
bermain gitar, dia terlebih dahulu akrab dengan alat-alat musik lainnya seperti
okulele, mandolin, sitar, bahkan saksofon.
Sambora sendiri sudah sejak usai belasan mengenal
gitar. Sebelum bergabung dengan Bon Jovi, dia sempat mendirikan beberapa grup,
sebut saja Mercy, Duke Williams & The Extremes, The Message, The Next,
Hook. Dia juga sempat mengikuti audisi untuk bergabung dengan KISS dan Poison.
Sambora sendiri pernah mengaku banyak mendapat
pengaruh dari gataris-gitaris blues semacam Eric Clapton, Stevie Ray Vaguhan,
Jimi Hendrix, ataupun Johnny Winter. Wajar, jika permainan Sambora sangat
kental dengan sentuhan-sentuhan blues. Meski dia harus berkompromi dengan musik
Bon Jovi yang lebih condong ke pop rock, ketimbang blues rock.
Akar bluesnya baru benar-benar dipertontonkan Sambora
saat merilis album solo berujudulStranger in This Townpada tahun 1991.
Bahkan, di album ini dia menciptakan lagu khusus untuk para penggemar blues
berjudul “Mr. Bluesman“ dengan menggandeng Eric Clapton.
Album solo Sambora ini dia rilis saat Bon Jovi vakum.
Jon Bon Jovi sendiri, sebelumnya sempat merilis album solo Blaze of
Glory - Young Guns II, di tahun 1990. Album Stranger in This
Town ini sendiri cukup sukses di pasaran dan melahirkan hits semacam “Ballad
of Youth”, “Fathertime” dan lagu favorit saya, “The Answer”.
Meski bersolo kareir, sambora tetap setiap kepada Bon
Jovi. Dia tak mau proyek solonya mengganggu konsentrasinya dengan Bon Jovi.
Buktinya, Sambora baru sempat mengeluarkan album solo keduanya pada tahun 1998,
dengan judulUndiscovered Soul.
Di album ini, lagu-lagu seperti “In It For
Love”, “Undiscovered Soul” dan “Made in America” juga
cukup mendapat tempat di hati penggemarnya. Sambora juga sempat
berkolaborasi dengan beberapa musisi. Salah satunya dengan Pink, lewat lagu “Misery” di
album Missundaztood, tahun 2001, yang juga melibatkan vokalis
Aerosmith, Steven Tyler.
Pada tahun 1987, oleh Kramer, Sambora bahkan pernah
gitar khusus (signature)dengan nama Kramer RS Signature Model.
Sambora sendiri memang dikenal penggila gitar. Selain Kramer, yang digunakan di
awal-awal kemunculan, Sambora belakangan juga identik dengan Fender
Stratocaster. Dia juga sempat menggunakan Jackson, Charvel, atau Gibson Les
Paul.
Yang menarik, di luar kehebatnnya menjetik dawai-dawai
gitar, Sambora juga punya keahlian lain, memikat wanita-wanita cantik
selebritas Hollywood. Tak kurang aktris senior Cher, penyanyi Alicia Keys,
serta model cantik Yasmin Mitri dan Loulou Lego, pernah menjalin hubungan
asmara dengan Sambora.
Sambora saat masih bersama Heather Lockear /foto:dailymail |
Sambora sendiri bercerai dengan Locklear pada tahun
2006. Dan, saat ini dikabarkan kembali berhubungan dengan aktris mantan istri
Charlie Sheen, Denise Richards. Fakta ini tentu saja semakin mengkukuhkan
predikat Sambora sebagai “Don Juan”.
Ketergantungan Alkohol
Namun, di luar kehidupannya glamornya yang selalu
dipuja penggemar, serta kisah asmaranya yang berbagai selebritas cantik,
Sambora juga sempat mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya, yang membuatnya
sempat depresi dan ketergantungan terhadap alkohol.
Pada tahun 2007, dia sempat menjalani rehabilitasi
selama satu bulan lantaran alcohol addict akut. Perceraiannya
dengan Locklear dan meninggalnya sang ayah, Adam, lantaran kanker dalam rentang
waktu sembilan hari, memang sempat membuat dia guncang.
April lalu, dia sempat harus masuk klinik rehabilitasi
Cirque Lodge di Utah, lantaran masalah yang sama. Padahal, ketika itu, Bon Jovi
tengah bersiap mengadakan tur Eropa.
Alhasil, gitaris asal Kanada, Philip Eric Xenidis,
didaulat untuk sementara menggantikan Sambora, sementara sang gitaris flamboyan
itu menjalani rehab. Sambora baru bisa bergabung dengan rekan-rekannya
saat Bon Jovi main di Kroasia, Juni 2011.
Untungnya, Sambora memiliki rekan-rekannya yang sangat toleran di Bon Jovi. Alih-alih menjauhinya, Jon, David Bryan (kibor) dan Tico Torres (drum) justru terus mendukung agar Sambora benar-benar pulih.
Kesediaan Jon dan kawan-kawan menerima kembali Sambora
adalah bukti kesetiakawanan mereka. “Dukungan kami untuk Richie adalah absolut.
Dia harus sembuh,” demikian pernyataan Jon. “Dia adalah bagian dari Bon Jovi.
Dan, sampai kapan pun akan tetap seperti itu.”
Sambora sendiri mengaku seperti terlahir kembali
setelah menjalani rehab di Utah. Terlebih, saat ini, saat ini dia didampingi
Denise, wanita cantik yang mau menerimanya apa adanya. “Saya merasa fantastis,”
ujar Sambora. “Saya tak menyesal pernah terjerembab oleh alkohol, mungkin itu
sudah bagian hidup saya. Sekerang, yang terpenting, bagaimana saya tak lagi
berhubungan dengan alkohol.”
Long Live Sambora!
Diskografi Sambora
Album Solo
* 1991 Stranger in This Town
* 1998 Undiscovered Soul
Bersama Bon Jovi
* 1984 Bon Jovi
* 1985 7800° Fahrenheit
* 1986 Slippery When Wet
* 1988 New Jersey
* 1992 Keep the Faith
Crossroads
* 1995 These Days
* 2000 Crush
* 2002 Bounce
* 2005 Have a Nice Day
* 2007 Lost Highway
* 2009 The Circle
sumber: wikipedia, youtube, contactmusic, dailymail,
people, http://weloverichiesambora.blogspot.com, musicianguide
No comments:
Post a Comment